Tantangan Disrupsi Digital, Dewan Pers & SPS Jabar Bahas Masa Depan Media

Suhendrik, Direktur Bisnis Disway National Network dan Sekretaris SPS Jawa Barat, menyampaikan materi saat mengisi seminar di Auditorium Gedung Dekanat Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (21/1). Dalam acara seminar yang diinisiasi oleh mahasisw--
BACA JUGA:Tim Siber Bawaslu Majalengka Siap Awasi Aktivitas Kampanye di Platform Media Sosial
Dia pun menyebut Dewan Pers perlu memperhatikan bagaimana profesi ini dapat terus berevolusi. Hal ini diupayakan agar sesuai dengan tuntutan zaman.
Ia juga menyinggung soal media kecil yang belum terverifikasi Dewan Pers. Menurutnya, pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan media yang kredibel, seperti yang dilakukan di Singapura dan Malaysia.
Seminar ini tidak hanya menghasilkan diskusi mendalam, tetapi juga diharapkan melahirkan rekomendasi konkret untuk mendorong kolaborasi antara akademisi, praktisi, pemerintah, dan media.
Dengan ekosistem yang lebih solid, industri media di Indonesia diharapkan mampu menjawab tantangan disrupsi dan tetap relevan di tengah perubahan zaman.
“Old media dan new media menghadapi tantangan yang berbeda. Kebijakan pemerintah perlu memastikan ekosistem media yang sehat, di mana perusahaan makmur dan wartawan mujur,” pungkasnya.
Sumber: Jabar Ekspres