Ini Alasan BTS Cibinong Puncak Batal Operasi Bulan Depan

Ini Alasan BTS Cibinong Puncak Batal Operasi Bulan Depan

Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika saat memberikan tanggapan terkait Bus BTS Cibinong-Puncak kepada awak media, Cibinong, Selasa (21/1)-Regi Pratasyah-Radar Jabar

RADAR JABAR - Bus buy the service (BTS) Cibinong Puncak gagal beroperasi pada Februari 2025 mendatang. Hal ini disebabkan oleh belum ada kajian yang matang baik dari BPTJ maupun Pemkab Bogor.

Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika menjelaskan, pihaknya akan mempersiapkan lebih matang terkait rencana operasi BTS Cibinong-Puncak.

"Jadi saya kira satu sisi dengan diberi waktu tidak buru-buru, kita akhirnya pemerintah daerah lebih prepare lebih panjang mudah-mudahan menjadi lebih baik persiapannya," kata Ajat kepada awak media, Cibinong, Selasa (21/1).

"Lalu usulan kita tetap akan didorong, mudah-mudahan 2026 kita udah beres," lanjutnya.

BACA JUGA:Bus BTS Cibinong-Puncak Gagal Beroperasi Februari, Pemda: Akan Mempersiapkan Lebih Matang

BACA JUGA:Bus BTS Cibinong-Puncak Batal Beroperasi di Februari 2025

Ajat mengatakan, target pengguna bus BTS itu tidak hanya warga Kabupaten Bogor saja, melainkan wisatawan yang datang dari luar kota terutama warga Jakarta.

"Harapannya orang yang dari Jakarta naik kereta berhenti di stasiun Cibinong itu naik BTS ke bogor,"harapnya.

Diberitakan sebelumnya, Plt. Kepala BPTJ, Suharto menyampaikan, ada beberapa kajian yang perlu dibahas diantaranya yakni penataan angkutan kota dan titik pemberhentian atau shelter dari bus BTS tersebut.

"Jumlah angkutan yang banyak tadi prinsip kita adalah kita akan menggeser terhadap layanan angkutan menjadi kualitas yang lebih baik bukan menggusur,  dengan demikian kita melakukan penataan terlebih dahulu,"ujarnya.

BACA JUGA:Pemindahan Makam Ayah dan Kakek Bupati Bogor Terpilih Dihadiri Tokoh Penting

BACA JUGA:KDM Instruksikan Kepsek se-Jabar Segera Serahkan Ijazah Siswa yang Ditahan, Tunggakan Akan Diselesaikan

Suharto menyinggung, jumlah angkot yang ada di Kabupaten Bogor belum terdistribusikan dengan baik perihal mitigasi dan pelayanan feedernya.

Kata dia, perlu adanya penataan jaringan trayek dari angkutan kota yang ada, sehingga kedepannya dapat tertata dengan baik.

Sumber: