Breadcrumbing vs Gaslighting, Mana yang Lebih Menyakitkan?
Breadcrumbing vs Gaslighting, Mana yang Lebih Menyakitkan?--Freepik
RADAR JABAR- Dalam sebuah hubungan, istilah breadcrumbing dan gaslighting semakin sering terdengar di kalangan Gen-Z.
Keduanya adalah perilaku manipulatif yang dapat berdampak buruk pada kesehatan emosional seseorang. Namun, mana yang lebih menyakitkan? Untuk menjawabnya, mari kita pahami masing-masing istilah ini dan efeknya.
Berikut kami telah merangkum penjelasan breadcrumbing dan gaslighting dari laman Verrywellmind yuk simak ulasannya!
Apa Itu Breadcrumbing?
Breadcrumbing adalah tindakan memberikan perhatian kecil atau sinyal romantis kepada seseorang tanpa niat untuk menjalin hubungan serius.
Pelaku breadcrumbing biasanya mengirimkan pesan ambigu, memberi harapan palsu, atau muncul dan menghilang sesuai keinginannya.
Dampaknya:
- Membuat korban merasa bingung karena tidak ada kepastian.
- Menguras energi emosional karena korban terus berharap.
- Menurunkan rasa percaya diri akibat merasa tidak cukup berarti untuk pelaku.
Breadcrumbing sering dialami dalam hubungan modern, terutama dengan kemudahan berkomunikasi melalui media sosial. Pelaku breadcrumbing tidak selalu ingin menyakiti, tetapi perilaku ini tetap melukai perasaan korban.
BACA JUGA:Memahami Breadcrumbing, Apa Itu dan Bagaimana Menghadapinya?
BACA JUGA:8 Ciri Love Bombing yang Sering Dikira Cinta, Padahal Manipulatif!
Apa Itu Gaslighting?
Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional di mana pelaku membuat korban meragukan ingatan, persepsi, atau kewarasan dirinya.
Pelaku sering memutarbalikkan fakta atau menyangkal kebenaran untuk mempertahankan kendali dalam sebuah hubungan.
Dampaknya:
- Menghancurkan kepercayaan diri korban karena terus merasa bersalah atau salah.
- Meninggalkan trauma psikologis yang mendalam.
- Membuat korban merasa terisolasi dan kehilangan identitas.
Gaslighting adalah bentuk kekerasan emosional yang disengaja, dirancang untuk melemahkan korban secara mental dan emosional.
Mana yang Lebih Menyakitkan?
Kedua perilaku ini sama-sama menyakitkan, tetapi efeknya bisa berbeda tergantung pada individu yang mengalaminya:
Level Manipulasi: Gaslighting cenderung lebih merusak karena menyerang kepercayaan diri dan realitas seseorang, sementara breadcrumbing lebih bersifat menggantung harapan.
Durasi Efek: Dampak gaslighting sering kali lebih lama dan lebih sulit disembuhkan karena menyentuh aspek mendasar dari kesehatan mental.
Motivasi Pelaku: Pelaku breadcrumbing mungkin hanya tidak sadar atau tidak ingin berkomitmen, sementara gaslighting biasanya dilakukan secara sengaja untuk mengendalikan korban.
Menghadapi Breadcrumbing dan Gaslighting
Sadari Pola: Kenali tanda-tanda perilaku ini. Jangan abaikan perasaan tidak nyaman atau kebingungan dalam hubungan.
Tetapkan Batas: Jangan biarkan pelaku terus memainkan emosimu. Beranikan diri untuk menuntut kepastian atau keluar dari situasi tersebut.
Dapatkan Dukungan: Jika merasa terjebak atau terluka, carilah dukungan dari teman, keluarga, atau profesional.
Sumber: