5 Tren Kencan 'Toxic' yang Sering Terjadi di Kalangan Gen Z, Apakah Kamu Mengalaminya?

5 Tren Kencan 'Toxic' yang Sering Terjadi di Kalangan Gen Z, Apakah Kamu Mengalaminya?

Ilustrasi Tren Kencan 'Toxic' yang Sering Terjadi di Kalangan Gen Z--

RADAR JABAR- Kehidupan percintaan di era digital memang mengalami banyak perubahan, terutama di kalangan Gen Z yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi dan media sosial.

Kencan jaman sekarang benar-benar rumit, banyak hal yang terjadi sehingga dapat merusak sebuah hubungan yang sedang dijalani dan juga merusak mental.

Sayangnya, kemajuan ini juga membawa berbagai tren kencan ‘toxic’ yang sering terjadi tanpa disadari. Perilaku tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan hubungan itu sendiri.

Berikut adalah 5 tren kencan toxic yang sering dialami oleh Gen Z yang telah kami rangkum dari laman Hindustime, yuk simak!

 

5 Tren Kencan 'Toxic' yang Sering Terjadi di Kalangan Gen Z

 

1. Ghosting

Ghosting adalah salah satu tren toxic yang paling sering terjadi dalam dunia kencan modern. Istilah ini merujuk pada tindakan memutuskan komunikasi secara tiba-tiba tanpa memberikan penjelasan apa pun.

Seseorang yang melakukan ghosting biasanya berhenti membalas pesan, tidak mengangkat telepon, atau menghilang begitu saja dari kehidupan pasangannya.

Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin melanjutkan hubungan, tetapi memilih untuk menghindari konfrontasi.

Dampaknya, pihak yang "dighosting" sering merasa bingung, rendah diri, dan sulit move on karena tidak mendapatkan closure yang jelas.

 

2. Breadcrumbing

Jika ghosting berarti menghilang sepenuhnya, breadcrumbing adalah kebalikannya. Ini terjadi ketika seseorang memberikan sinyal atau harapan palsu dengan mengirimkan pesan singkat atau perhatian kecil, tetapi tidak pernah berniat untuk menjalin hubungan serius.

Pelaku breadcrumbing hanya memberikan "remah-remah" perhatian agar pasangannya tetap berharap.

Sikap ini bisa membuat seseorang terjebak dalam perasaan tidak pasti dan mempertanyakan komitmen hubungan yang sebenarnya.

 

3. Love Bombing

Love bombing adalah perilaku memberikan perhatian, pujian, atau hadiah secara berlebihan di awal hubungan dengan tujuan untuk membuat pasangan merasa tergantung. Meskipun tampak romantis, tindakan ini sering kali menjadi awal dari hubungan toxic.

Setelah pasangan merasa "terikat", pelaku love bombing cenderung mulai menunjukkan sifat manipulatif, posesif, atau bahkan mengontrol pasangannya. Akibatnya, korban merasa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

 

 

BACA JUGA:5 Tanda Kamu Terjebak Dalam Hubungan Toxic Relationship

BACA JUGA:Hati-hati, Ini 10 Ciri Manusia Toxic yang Harus Dihindari

 

4. Situationship

Situationship adalah istilah untuk menggambarkan hubungan yang tidak memiliki kejelasan status. Keduanya mungkin dekat, sering menghabiskan waktu bersama, dan bahkan menunjukkan perilaku romantis, tetapi enggan mendefinisikan hubungan tersebut sebagai pacaran atau komitmen serius.

Bagi sebagian orang, situationship bisa terasa nyaman karena bebas dari ekspektasi. Namun, bagi pihak lain yang menginginkan kepastian, hal ini dapat memicu kebingungan, rasa cemas, dan emosi yang tidak stabil.

 

5. Orbiting

Orbiting adalah ketika seseorang yang sudah memutuskan hubungan tetap “mengorbit” di sekitar kehidupan pasangannya melalui media sosial.

Mereka mungkin tidak lagi berkomunikasi secara langsung, tetapi tetap mengikuti aktivitas sang mantan dengan cara memberikan like, menonton story, atau bahkan berkomentar.

Perilaku ini sering membingungkan dan menimbulkan tanda tanya. Mengapa seseorang tetap ingin terlihat “hadir” dalam hidup kita, tetapi tidak ingin terlibat lebih jauh? Orbiting bisa menghambat proses move on dan membuat seseorang sulit melepaskan masa lalu.

Sumber: