Satrio Sugeng Prayitno, Maestro Pembuat Jalan di Perbatasan Indonesia Pensiun Dari Kementerian PUPR

Satrio Sugeng Prayitno, Maestro Pembuat Jalan di Perbatasan Indonesia Pensiun Dari Kementerian PUPR

Satrio Sugeng Prayitno, Maestro Pembuat Jalan di Perbatasan Indonesia Pensiun Dari Kementerian PUPR--(Sumber Gambar : Yusup/Radar Jabar)

RADAR JABAR DISWAY- Semasa mengabdi untuk negara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hampir semua waktu Ir. Satrio Sugeng Prayitno, M.M dicurahkan untuk membangun jalan-jalan baru, terutama di wilayah Indonesia Bagian Timur.

Sudah tak terhitung lagi jalan baru yang dibangun semasa ia menjadi pejabat di Kementerian PUPR.

Dari catatan yang diterima, Satrio pernah menjabat Kepala Balai Pelaksana Jalan (BPJN) XVI Ambon yang membawahi wilayah Maluku dan sekitarnya.

Semasa berdinas, ia aktif terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur jalan di Indonesia. Berkat kinerja Satrio bersama timnya, kini nyaris semua daerah sudah terhubung dengan pembangunan dan pembukaan jalan baru yang mereka buat.

Salah satu contohnya adalah pembangunan ratusan kilometer jalan di Kalimantan Barat dekat perbatasan dengan Malaysia pada tahun 2024 lalu.

Waktu itu, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR membangun 237 kilometer ruas jalan Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, menuju Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, berupa jalan paralel sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kalimantan Barat.

 

BACA JUGA:Komisi V DPR Sepakati Penambahan Anggaran PUPR 2025 Sebesar Rp40,59 Triliun

BACA JUGA:Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Dinobatkan Sebagai Duta Kehormatan Asia Water Council

 

"Pertengahan tahun 2024 ditargetkan 135 kilometer jalan paralel perbatasan itu sudah beraspal dan 102 kilometer berupa pasir batu (sirtu)," kata Satrio, yang waktu itu menjabat Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

Keterangan tersebut ia sampaikan di Sintang, Kalimantan Barat, Jumat, 14 Oktober 2024 lalu.

Satrio menyebutkan, pembangunan jalan paralel itu menggunakan sistem multiyears dengan anggaransebesar Rp.1,2 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ruas jalan sepanjang 237 kilometer itu terbagi menjadi lima ruas jalan. Dua ruas di antaranya sudah mulai dikerjakan, sementara tiga ruas lainnya tengah dalam proses kontrak.

Sumber: