Balita yang Hanyut di Sungai Ciliwung Berhasil Dievakuasi dalam Kondisi Meninggal Dunia
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh. --ANTARA/Shabrina Zakaria
RADAR JABAR - Petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta relawan Kota Bogor berhasil menemukan dan mengevakuasi balita bernama Arjuna (2 tahun) yang hanyut di Sungai Ciliwung pada Sabtu (14/12).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menyampaikan bahwa korban ditemukan pada hari kedua pencarian, tepatnya pada Minggu pukul 15.24 WIB, di gorong-gorong wilayah Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Sayangnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Alhamdulillah hasil pencarian hari kedua ini, korban ditemukan pukul 15.24 WIB di gorong-gorong daerah Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor,” ujar Hidayatulloh di Kota Bogor, Minggu (15/12).
Ia menjelaskan bahwa petugas menerima laporan dari warga mengenai keberadaan jasad balita yang tersangkut di gorong-gorong. Setelah menerima informasi tersebut, petugas segera mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi terhadap korban.
BACA JUGA:Aksi Pencurian di SMAN Jatinangor, Pelaku Bawa Kabur Uang Jutaan Rupiah dan Tas Milik Staf
BACA JUGA:Stafsus Presiden Hadiri Tasyakur Kemenangan Ngatiyana-Adhitia yang Dihadiri 1.200 Orang
“Karena kami juga sedang menyisir tadi. Menyisir beberapa titik pusaran air. Mulai dari titik 0 sampai juga hampir memasuki Kabupaten Bogor. Saat ini korban sudah kita serahterimakan kepada keluarga,” tegasnya.
Hidayatulloh menjelaskan bahwa setelah korban ditemukan, pihaknya segera menyerahkannya kepada keluarga. Ia juga mengungkapkan bahwa pada saat kejadian, korban sedang bermain di dekat sungai tanpa pengawasan.
“Jadi memang ini jadi bahan evaluasi buat semua, anak-anak usia-usia bawah umur untuk diawasi. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang tidak, yang sedang tidak baik-baik saja dan yang ada di bantaran sungai,” katanya.
Sebelumnya, korban dilaporkan hanyut pada Sabtu sore sekitar pukul 16.30 WIB di Kelurahan Tanah Sareal. Setelah menerima laporan, tim gabungan segera melakukan pencarian dengan penyisiran di sepanjang aliran sungai, baik melalui pengamatan arus maupun visual dari darat.
Kejadian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bersama, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai, agar lebih waspada terhadap keselamatan anak-anak di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Sumber: antara