Gunung Semeru Erupsi Berturut-turut Kamis Malam, Ini Imbauan Resmi dari BPBD

Gunung Semeru Erupsi Berturut-turut Kamis Malam, Ini Imbauan Resmi dari BPBD

Erupsi Gunung Semer--Antaranews.com

Hal ini disebabkan oleh potensi perluasan awan panas serta aliran lahar yang bisa mencapai hingga 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko bagi penduduk yang tinggal atau beraktivitas di sekitar wilayah rawan bencana.

Menurut Liswanto, masyarakat harus menghindari aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko bahaya yang dapat ditimbulkan, terutama lontaran batu pijar yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa.

Radius tersebut menjadi area terlarang karena tingkat aktivitas vulkanik di Gunung Semeru cukup tinggi, sehingga potensi bahaya dari material yang dikeluarkan oleh gunung api ini sangat besar.

Tidak hanya itu, Liswanto juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi munculnya awan panas, yang dapat meluncur dengan kecepatan tinggi dan membakar apa saja di jalurnya.

Selain itu, ada pula risiko guguran lava yang bisa mengalir ke wilayah sekitar dan menimbulkan ancaman langsung. Ancaman lainnya datang dari lahar hujan, yaitu campuran material vulkanik dengan air hujan, yang dapat mengalir deras melalui sungai-sungai di sekitar Gunung Semeru.

Liswanto menegaskan bahwa kewaspadaan ekstra perlu diterapkan, khususnya di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Beberapa aliran yang harus diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Aliran-aliran sungai tersebut dianggap sangat rentan terhadap bahaya lahar hujan yang bisa membawa material vulkanik ke daerah yang lebih rendah. Bahkan, sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan juga tidak luput dari potensi ancaman ini, sehingga masyarakat di sekitar kawasan tersebut harus selalu siaga.

 

 

Sumber: