Remaja Pelaku Penusukan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara
Remaja Pelaku Penusukan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara--(Sumber Gambar : Beranda Antara)
RADAR JABAR - Jakarta Selatan digemparkan dengan peristiwa tragis yang melibatkan remaja berinisial MAS (14), yang menusuk ayahnya (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, pada Sabtu dini hari (30/11). Kini, MAS telah dipindahkan ke Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) oleh pihak kepolisian.
"Anak berhadapan dengan hukum (ABH) sudah kita bawa ke lembaga penitipan anak sementara itu, yang dilakukan oleh penyidik," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, kepada wartawan pada Rabu (4/12).
Pemindahan MAS ke LPAS dilakukan setelah serangkaian pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Meski demikian, kepolisian menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap pelaku masih akan terus berlanjut sesuai kebutuhan.
"Jika memang kita perlu, kita bisa jemput bola atau membawa ke Polres Metro Jakarta Selatan," tambah Nurma.
BACA JUGA:Sempat Dibawa ke RS, Korban Penusukan di Majalaya Bandung Tewas Akibat Luka Pada Bagian Perut
Penitipan MAS di LPAS akan berlangsung hingga proses pengadilan selesai. Setelah pengadilan memutuskan vonis, langkah berikutnya adalah memindahkan MAS ke lembaga pemasyarakatan khusus anak.
MAS, yang sempat menjadi perhatian publik, kini disebut dalam kondisi stabil. "Kondisinya sudah stabil dan menjawab dengan lancar saat diminta keterangannya," jelas Nurma.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa MAS tidak memiliki riwayat gangguan jiwa, berdasarkan informasi yang dihimpun dari keluarga dan penyelidikan pihak berwenang. "Untuk sementara ini, dari pemeriksaan atau keterangan dari keluarganya tidak ada," katanya.
Kasus ini bermula pada Sabtu dini hari, ketika MAS secara tragis menusuk ayahnya, neneknya, dan melukai ibunya di kediaman mereka. Berdasarkan keterangan saksi, seorang petugas keamanan perumahan bernama AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi kejadian.
Saksi AP, yang telah menerima laporan tentang insiden di rumah korban, segera memanggil MAS. Remaja tersebut kemudian mengakui bahwa ia mendapat bisikan-bisikan yang mengganggunya sebelum melakukan tindakan tersebut.
Sumber:
beranda antara
3 minggu 1 bulanBerita Terkait