Berhasil jadi Raksasa Ekonomi Asia, Ini 3 Rahasia Kemajuan Ekonomi Cina
Rahasia Kemajuan Ekonomi Cina-Ilustrasi/Unsplash-
Reformasi pertanian di Cina diawali dengan peralihan dari sistem kolektif menjadi sistem tanggung jawab individu atau kelompok kecil. Langkah ini mendorong petani untuk mengelola lahan yang lebih terbatas secara lebih efisien, sehingga produktivitas meningkat secara signifikan.
Surplus hasil pertanian yang melimpah kemudian disalurkan untuk menopang pembangunan industri, terutama industri ringan seperti tekstil. Dengan memanfaatkan teknologi dari negara lain, baik melalui kerja sama maupun imitasi, Cina berhasil menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru di perkotaan.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota pun terjadi secara masif, membawa mereka ke lingkungan kerja modern dan memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru. Selama kurun waktu tertentu, Cina secara strategis mengalihkan fokus investasinya ke sektor manufaktur berat dan beralih ke produksi barang-barang yang memerlukan modal lebih besar.
Kebijakan pemerintah yang dikenal sebagai disiplin ekspor turut mendorong pertumbuhan industri ini. Melalui kebijakan ini, perusahaan-perusahaan diberikan insentif jika berhasil mencapai target ekspor tertentu. Persaingan ketat di pasar global yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan ini menjadi ajang pembuktian sekaligus pembelajaran yang berharga.
Di sisi lain, pemerintah juga tidak melupakan pentingnya melindungi industri-industri dalam negeri yang dianggap masih lemah. Kebijakan seperti tarif, serta pengaturan suku bunga dan nilai tukar, diterapkan untuk melindungi industri-industri tersebut dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Reformasi ekonomi Cina yang gemilang didorong oleh tiga pilar utama: reformasi agraria yang mengedepankan keluarga petani, industrialisasi yang berorientasi ekspor, dan kebijakan moneter yang mendukung kedua sektor tersebut.
Meskipun sejumlah gagasan cemerlang, seperti sistem harga ganda dan reformasi lahan, muncul dari masyarakat, keberanian para pemimpin Cina dalam merangkul perubahan, belajar dari negara lain, dan menerapkan reformasi secara bertahap adalah kunci keberhasilan.
Mereka patut diacungi jempol karena telah berhasil menerapkan model pembangunan yang efektif. Model ini terbukti mampu menarik investasi untuk industrialisasi, memindahkan tenaga kerja dari sektor pertanian ke industri, serta mendorong perusahaan-perusahaan lokal untuk bersaing di kancah global.
BACA JUGA:Yunani Terapkan 45 Langkah Reformasi Ekonomi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA:Ada Apa dengan Cina?
Namun, di balik semua keberhasilan ini, faktor kunci yang paling menonjol adalah semangat kerja keras yang dimiliki oleh masyarakat Cina.
3. Budaya Kerja yang Kuat
Sejak tahun 1970-an, Cina telah membentuk budaya kerja yang sangat kompetitif dan penuh tekanan. Masyarakatnya didorong untuk selalu berprestasi dan mandiri, dengan tekanan yang datang dari berbagai aspek kehidupan, baik dari lingkaran sosial terdekat maupun dari tuntutan sosial yang lebih luas.
Banyak individu merasa termotivasi untuk meraih kesuksesan, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keluarga dan negara.
Standar akademik yang tinggi dan ekspektasi yang besar menandai sistem pendidikan di Cina. Siswa di sana dituntut untuk belajar lebih lama, memiliki waktu luang yang terbatas, dan mengikuti les tambahan setelah jam sekolah.
Puncak dari tekanan ini adalah ujian masuk perguruan tinggi, atau Gaokao, di mana nilai Gaokao menjadi penentu utama bagi siswa untuk masuk ke universitas favorit dan membuka peluang karir yang lebih baik.
Sumber: