Mahalnya UKT Buat Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia Menurun, Kalah Jauh dengan Malaysia

Mahalnya UKT Buat Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia Menurun, Kalah Jauh dengan Malaysia

Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia Menurun-Kampus UI-

Fasilitas kampus yang memprihatinkan, dosen yang kurang kompeten, dan kualitas pengajaran yang stagnan sering menjadi keluhan utama. Bayangkan, setiap tahun biaya naik, tapi hasil yang dirasakan tetap sama, bahkan ada yang menilai kualitasnya justru menurun.

Menurut survei Detik Edu, sekitar 70% mahasiswa merasa bahwa kenaikan UKT tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan yang memadai. Lebih mengkhawatirkan lagi, transparansi penggunaan dana UKT sering kali kurang jelas.

Mahasiswa dan orang tua kerap bertanya-tanya ke mana larinya dana tersebut—apakah digunakan untuk memperbaiki fisik kampus atau ada yang diselewengkan. Keterbukaan dalam transparansi dana publik ini seharusnya wajib dilakukan oleh lembaga pendidikan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Hal yang membuat kita iri adalah banyak kampus di luar negeri yang kualitasnya jauh lebih baik, namun biayanya tidak setinggi di Indonesia. Beberapa bahkan lebih murah.

Misalnya, di Malaysia, biaya kuliah di universitas negeri berkisar antara 3.000 hingga 10.000 ringgit Malaysia, atau sekitar Rp10 juta hingga Rp33 juta per tahun untuk warga negara Malaysia. Di negara-negara lain seperti Jerman dan Prancis, pendidikan tinggi bahkan gratis, baik untuk warga negara mereka maupun mahasiswa asing.

Bagi warga negara mereka, hal ini sangat memudahkan. Di Jerman, misalnya, biaya hidup rata-rata sekitar Rp10 juta per bulan. Jerman tidak memungut biaya kuliah di sebagian besar universitas negerinya, hanya biaya administrasi sekitar Rp2,8 juta hingga Rp4,8 juta per semester.

Ini berlaku baik untuk pelajar lokal maupun internasional. Hanya di negara bagian Baden-Württemberg sejak 2017, ada biaya kuliah untuk siswa non-Uni Eropa.

Perbandingan ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah mahalnya UKT di Indonesia sebanding dengan kualitas pendidikan yang diterima mahasiswa?

Dengan perekonomian yang kuat dan sistem pendidikan yang unggul, Jerman mampu menyediakan pendidikan gratis atau dengan biaya yang sangat rendah bagi warganya. Solusi sebenarnya ada di depan mata kita—hanya dibutuhkan kemauan politik (political will) dan strategi yang tepat untuk menerapkannya.

Pentingnya Subsidi Biaya Pendidikan dari Pemerintah

Bagaimana beberapa negara mampu menekan biaya kuliah (UKT)?

1. Subsidi Pemerintah

Negara seperti Malaysia dan Singapura memberikan subsidi untuk biaya pendidikan. Warga negara mereka mendapatkan biaya kuliah yang rendah, sementara mahasiswa asing dikenakan biaya yang lebih tinggi untuk membantu mensubsidi mahasiswa lokal.

2. Kebijakan Bebas Biaya Kuliah

BACA JUGA:5 Mata Kuliah yang Dianggap Sulit di Dunia Perkuliahan

BACA JUGA:Anies Baswedan Sarankan Susi Pudjiastuti Ikut Kuliah Paket C

Sumber: