Rembug Bedas, Bupati Bandung Terima Aspirasi Warga Pangalengan, Apa Saja?

Rembug Bedas, Bupati Bandung Terima Aspirasi Warga Pangalengan, Apa Saja?

Beberapa warga mengungkapkan harapan kepada Bupati Bandung, Dadang Supriatna, dalam acara Rembug Bedas di Desa Sukamanah, Pangalengan, pada Rabu, 4 September 2024.--Yusup/Radar Jabar

"Sebab, bank emok merusak karakter. Salah satu penyebab perceraian di Kabupaten Bandung, di antaranya pinjaman bank emok. Tahun 2021 mencapai 7000 pasangan yang bercerai, 70 persen gara-gara faktor ekonomi, dan sekitar 30 persen gara-gara bank emok," ucapnya.

Menurutnya, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu sudah dikucurkan sebesar Rp.70 miliar. 

"Insya Allah tahun 2025 akan ditambah lagi Rp.30 miliar, sehingga totalnya Rp.100 miliar," tuturnya.

Pinjaman awal Rp 2 juta, lanjut Kang DS, jika lancar akan dinaikan Rp.5 juta dan bisa sampai Rp.10 juta. Setelah sukses, masyarakat bisa menggunakan program kredit usaha rakyat (KUR) dengan pinjaman capai Rp.500 juta dengan bunga 4 persen.

"Bisa perorangan atau kelompok, apakah mau petani atau pengusaha, silahkan. Kelompok wanita tani bisa memanfaatkan program tersebut," bebernya.

Kang DS pun berharap masyarakat Kabupaten Bandung sejahtera, dan tidak ada yang tidak makan. Oleh karena itu, ia juga berharap aparatur desa untuk menyediakan stok bahan pangan beras di desa, minimal satu kwintal. 

"Untuk itu, Pemkab Bandung memberikan bantuan 26,4 ton beras untuk masyarakat Desa Sukamanah," tuturnya.

Kang DS pun berharap semua kader PKK, Posyandu, Pos KB dan Pos Sub KB se-Kabupaten Bandung pada tahun 2025, insya Allah akan diberikan insentif.

Ia juga mengatakan di Kecamatan Pangalengan membutuhkan tempat untuk pagelaran seni budaya, lapang olahraga dan tempat UMKM. Sehingga para wisatawan yang datang ke Pangalengan bisa diam di suatu tempat.

"Membutuhkan lahannya sekitar 5 hektare. Pasar ada, tempat olahraga ada, tempat pagelaran seni budaya ada, dan rest area juga ada," katanya.

Menurutnya, sebelum ada guru ngaji datang ke sekolah, para siswa TK, SD dan SMP, yang bisa mengaji atau membaca Al-Quran hanya 15 persen. 

"Saya prihatin. Maka dengan adanya guru ngaji datang ke sekolah, sekarang berdasarkan survei anak sekolah itu sudah mencapai 80 persen bisa baca Al-Qur'an," katanya sembari mengajak untuk menghormati guru, guru ngaji maupun ustadz/ustadzah atau ulama.

Lebih lanjut ia mengatakan guru ngaji mendapatkan insentif itu melalui Dinas Pendidikan dan Baznas. Bagi yang belum terakomodir untuk didaftarkan, supaya bisa mendapatkan insentif.

Tak hanya itu, kata dia, selama kepemimpinannya sekitar 9000 guru honorer di Kabupaten Bandung sudah menjadi tenaga P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

"ASN itu PNS dan P3K, memiliki hak dan kewajiban yang sama. P3K bisa diangkat jadi kepala dinas asal kompetensinya mumpuni," ujarnya.

Sumber: