Tren Marriage is Scary Ramai Dibahas, Begini Cara Mengendalikan Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Pikir

Tren Marriage is Scary Ramai Dibahas, Begini Cara Mengendalikan Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Pikir

Marriage is Scary Ramai Dibahas-Ilustrasi/Unsplash-

RADAR JABAR - Baru-baru ini, muncul sebuah tren di media sosial dengan judul "Marriage is Scary" atau "Menikah Itu Menakutkan." Dalam tren ini, banyak kreator yang memproyeksikan ketakutan-ketakutan orang lain dengan menggunakan kata "bayangkan."

Misalnya, mereka mengatakan "menikah itu menakutkan, bayangkan nanti kita begini-begini," padahal hal tersebut hanya imajinasi mereka yang mungkin masih berusia muda dan belum pernah mengalami pernikahan secara langsung. Namun, mereka sudah merasa tahu tentang pernikahan.

Masalahnya, contoh yang mereka ambil biasanya hanya dari sisi negatif, seperti pasangan yang mengalami KDRT, perselingkuhan, masalah keuangan, dan lain-lain. Mereka tidak menyadari bahwa di luar sana, banyak pernikahan yang dijalani dengan kebahagiaan dan keharmonisan.

Mereka hanya terfokus pada satu kisah pernikahan yang berjalan tidak mulus, lalu langsung membuat konten yang menyimpulkan bahwa semua pernikahan itu menakutkan. Padahal, tidak semua pernikahan menakutkan.

Selain itu, masalah dalam rumah tangga seharusnya dianggap sebagai hal yang normal. Bukan berarti hanya karena ada sedikit masalah, langsung membayangkan bahwa menikah itu menakutkan.

5 Cara Mengendalikan Diri dari Tren Media Sosial

Inilah beberapa cara mengendalikan diri dari tren Media Sosial agar hidup Anda berubah lebih baik.

1. Pikirkan Berbagai Pilihan dan Kemungkinan yang Lebih Baik

Reaksi generasi muda di media sosial pun cukup mengkhawatirkan. Ada yang jadi takut menikah, takut memiliki pasangan, dan sebagainya. Menurut saya, yang menakutkan itu bukan pernikahan, tetapi media sosial.

BACA JUGA:6 Manfaat Rehat Bermain Media Sosial untuk Kesehatan Mental dan Fisik

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Subang Paling Viral di Media Sosial, Ada yang Mirip Cappadocia

Bayangkan, seseorang bisa jadi takut menikah hanya karena melihat konten dari remaja yang kebanyakan menonton drama pernikahan dan kemudian membuat konten yang menyimpulkan bahwa semua pernikahan itu menakutkan.

Mungkin ada yang berargumen bahwa memang ada pernikahan yang berakhir dengan KDRT, perselingkuhan, dan lain-lain. Ya, itu benar, tetapi konten di media sosial ini cenderung menggeneralisasi bahwa semua pernikahan itu menakutkan, padahal kenyataannya tidak demikian.

Contohnya seperti salah satu konten seorang wanita mengatakan bahwa menikah itu menakutkan karena dia membayangkan harus menurunkan gaya hidupnya, mengingat pasangannya masih merintis karier.

Jika tidak mau begitu, menikahlah dengan pria lain yang sudah mapan, bukan dengan seseorang yang masih merintis karier. Menikah seharusnya berada pada tahap di mana kedua belah pihak sudah saling mengenal dan mengerti satu sama lain.

Jadi, jika memang tidak bisa menerima keadaan tersebut, sebaiknya cari pasangan lain. Sebenarnya, ini masalah yang sederhana, tetapi media sosial sering kali melebih-lebihkan segala sesuatu sehingga terlihat seperti masalah besar.

2. Jangan Terlalu Mengikuti Standar di Media Sosial

Sumber: