6 Manfaat Rehat Bermain Media Sosial untuk Kesehatan Mental dan Fisik

6 Manfaat Rehat Bermain Media Sosial untuk Kesehatan Mental dan Fisik

6 Manfaat Rehat Bermain Media Sosial untuk Kesehatan Mental dan Fisik-Ilustrasi Media Sosial-Pixabay

Radar Jabar – Bermain media sosial (medsos) sudah menjadi salah satu aktivitas masyarakat umum di zaman seperti saat ini. Banyak hal bisa dilakukan di medsos mulai dari sekadar posting foto, berinteraksi dengan orang lain, hingga mencari informasi.

 

Media sosial juga kerap dianggap sebagai pisau bermata dua karena memiliki sisi positif dan negatif. Beberapa orang memanfaatkan medsos untuk hal-hal positif dan bermanfaat, meski masih ada yang menggunakannya untuk perbuatan-perbuatan buruk.

 

Ketika digunakan hanya untuk kegiatan-kegiatan sederhana nan menghibur, tidak jarang membuat orang kecanduan bermain media sosial. Akan tetapi, terlalu sering scrolling medsos bisa memberi efek buruk seperti terlalu terpikirkan dan membanding-bandingkan postingan yang dilihat dengan diri sendiri.

 

Jika seseorang mulai sudah tidak nyaman menggunakan medsos karena menjadi terlalu terpikirkan oleh postingan-postingan yang ada, maka waktunya rehat. Melansir dari IDN Times, inilah enam manfaat rehat bermain media sosial untuk kesehatan mental dan fisik.

 

1. Mengurangi Stress

 

Berlebihan menggunakan media sosial dapat memicu peningkatan stress. Berdasarkan hasil penelitian, orang yang ‘puasa’ main medsos selama beberapa hari merasakan dampak positif berupa pengurangan stress dan kebahagiaan yang meningkat (Psychiatry Research, 2018).

 

2. Mengurangi Kecemasan dan Depresi

Mengutip HelpGuide.org, peningkatan perasaan fear of missing out (FOMO) akibat keseringan main medsos bisa memengaruhi suasan hati jadi negatif. Selain itu juga memperparah gejala kecemasan dan depresi.

 

Dalam sebuah studi di mana pesertanya diminta berhenti bermain media sosial (X, Instagram, Facebook, dan TikTok), mereka mengalami penurunan kecemasan dan depresi. Tidak hanya itu para peserta pun mengalami peningkatan kesejahteraan yang signifikan (Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 2022).

 

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Studi menyebut bermain medsos malam hari yang didesak oleh fear of missing out (FOMO) dapat menimbulkan gangguan tidur serta berdampak negatif terhadap kualitas tidur. (Computers in Human Behavior, 2020).

 

Sementara itu, menurut penelitian lainnya pembatasan penggunaan medsos maksimal 10 menit per aplikasi/hari selama satu minggu bisa membuat kesejahteraan serta kualitas tidur meningkat.

 

4. Meningkatkan Kesejahteraan Mental

Berdasarkan penelitian, rehat menggunakan medsos mungkin bermanfaat baik terhadap kesejahteraan mental seseorang. Dalam suatu penelitian, 61 peserta diminta untuk absen bermain medsos selama satu minggu.

 

Setelah periode pantangan itu mereka melaporkan peningkatan drastis dari segi kesejahteraan mental dan keterhubungan sosial (International Journal of Environmental Research and Public Health, 2020).

 

Selain daripada itu, mereka menyadari ada kaitan positif antara keterkaitan sosial serta kesejahteraan mental, dan korelasi negatif antara FOMO dan kesejahteraan mental.

 

5. Mengurangi Sakit Pada Leher

Penelitian dalam The Spine Journal menyebut poster tubuh yang buruk ketika main Hp menyebabkan peningkatan nyeri leher dan punggung bagian atas. Apabila seseorang menatap Hp ke bawah berjam-jam makan meningkatkan ketegangan leher.

 

Membatasi bermain media sosial pun dapat mengurangi sakit leher. Selain itu bisa lewat cara lain seperti memosisikan smartphone setinggi mata, tidak bungkuk, serta istirahat teratur.

 

6. Mengurangi Ketegangan Pada Mata

Penggunaan perangkat digital dengan berlebihan menyebabkan beban ekstra pada otot-otot mata, demikian mengutip UAB Medicine. Andai seseorang tidak rajin berkedip, mata mereka akan dilanda iritasi ringan dan sensasi terbakar.

 

Menatap layar terlalu lama dapat membuat mata Lelah dan tegang. Sementara paparan cahaya biru (blue light) berlebihan berpotensi merusak sejumlah sel sensitive di retina.

 

Cobalah rehat dari media sosial, atau terapkan metode 20/20/20 jika tidak bisa mengurangi waktu penggunaannya. Dalam metode itu, orang yang sudah menatap layar 20 menit harus mengalihkan pandangan pada objek sejauh enam meter (20 kaki) selama 20 detik.

Sumber: