5 Perbedaan Nasi Shirataki dan Nasi Putih, Manakah yang Lebih Sehat?

5 Perbedaan Nasi Shirataki dan Nasi Putih, Manakah yang Lebih Sehat?

5 Perbedaan Nasi Shirataki dan Nasi Putih--Pixabay

RADAR JABAR- Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia dan banyak negara di Asia. Jenis nasi yang paling umum dikonsumsi terutama di negara Indonesia  adalah nasi putih.

Namun belakangan ini, nasi shirataki mulai mendapat perhatian sebagai alternatif pengganti nasi putih yang lebih sehat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima perbedaan dari nasi shirataki dan nasi putih, serta menentukan mana yang lebih sehat yang telah dirangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya!

 

5 Perbedaan Nasi Shirataki dan Nasi Putih

 

1. Kandungan Kalori dan Karbohidrat

Salah satu perbedaan paling mencolok antara nasi shirataki dan nasi putih adalah kandungan kalori dan karbohidratnya.

Nasi putih merupakan sumber utama karbohidrat, dengan sekitar 130 kalori dan 28 gram karbohidrat per porsi (sekitar 100 gram).

Sementara itu, nasi shirataki hampir tidak mengandung kalori atau karbohidrat. Nasi shirataki terbuat dari tepung konjac, yang memiliki serat glukomanan sebagai bahan utama.

Serat ini hampir tidak dicerna oleh tubuh, sehingga nasi shirataki sering dianggap sebagai makanan bebas kalori dan rendah karbohidrat.

Bagi mereka yang menjalani diet rendah kalori atau rendah karbohidrat, nasi shirataki bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

 

BACA JUGA:Mengapa Kalori dalam Nasi Merah Lebih Rendah daripada Nasi Putih: Rahasia Kesehatan yang Tersembunyi

 

 

2. Indeks Glikemik

Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.

Nasi putih memiliki IG yang cukup tinggi, sekitar 70-80, yang berarti dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.

Hal ini tidak ideal bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Di sisi lain, nasi shirataki memiliki IG yang sangat rendah karena hampir tidak mengandung karbohidrat yang dapat diubah menjadi glukosa.

Oleh karena itu, nasi shirataki bisa menjadi pilihan yang lebih sehat bagi mereka yang perlu mengontrol gula darah.

 

3. Kandungan Serat

Nasi putih cenderung rendah serat, dengan hanya sekitar 0,3 gram serat per 100 gram. Sebaliknya, nasi shirataki mengandung serat glukomanan dalam jumlah yang signifikan.

Glukomanan adalah serat larut yang dikenal dapat membantu pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan mengontrol gula darah.

Dengan mengonsumsi nasi shirataki, kamu tidak hanya mendapatkan manfaat dari serat tersebut, tetapi juga merasa kenyang lebih lama, yang dapat membantu dalam usaha penurunan berat badan.

 

BACA JUGA:Pilihan Sehat Saat Diet Mending Kentang atau Nasi Merah?

 

4. Tekstur dan Rasa

Meskipun nasi shirataki memiliki berbagai manfaat kesehatan, rasanya mungkin tidak cocok untuk semua orang.

Nasi putih memiliki rasa dan tekstur yang lebih familiar dan disukai oleh banyak orang. Tekstur nasi putih lembut dan kenyal, dengan rasa yang netral, cocok dipadukan dengan berbagai hidangan.

Di sisi lain, nasi shirataki memiliki tekstur yang lebih kenyal dan agak gelatinous, serta sedikit rasa gurih. Beberapa orang mungkin perlu waktu untuk beradaptasi dengan rasa dan tekstur nasi shirataki, terutama jika mereka terbiasa dengan nasi putih.

 

5. Manfaat Kesehatan Keseluruhan

Jika dilihat dari sudut pandang kesehatan secara keseluruhan, nasi shirataki tampaknya memiliki keunggulan.

Kandungan kalori dan karbohidrat yang rendah, serta indeks glikemik yang rendah, membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik untuk menurunkan berat badan dan mengontrol gula darah.

Selain itu, kandungan seratnya yang tinggi menawarkan manfaat tambahan untuk kesehatan pencernaan dan jantung.

Namun, ini tidak berarti bahwa nasi putih harus sepenuhnya dihindari. Nasi putih tetap menjadi sumber energi yang baik, terutama bagi mereka yang membutuhkan asupan karbohidrat lebih tinggi, seperti atlet atau mereka yang menjalani aktivitas fisik yang intens.

Nasi putih juga kaya akan vitamin dan mineral, terutama jika diperkaya atau jika varietas tertentu seperti nasi merah digunakan.

 

Kesimpulan

Mana yang lebih sehat, nasi shirataki atau nasi putih, sangat tergantung pada kebutuhan dan tujuan kesehatan setiap individu.

Bagi mereka yang mencari alternatif rendah kalori dan rendah karbohidrat, serta ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, nasi shirataki mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.

Namun, bagi mereka yang membutuhkan asupan energi yang lebih tinggi atau memiliki preferensi rasa tertentu, nasi putih tetap menjadi pilihan yang valid.

Sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, keduanya dapat memiliki tempat masing-masing dalam menu harian kamu.

Sumber: