Bukti Ajaran Paulus Menyimpang untuk Umat Kristen, Bukan Guru Tapi Musuh Yesus

Bukti Ajaran Paulus Menyimpang untuk Umat Kristen, Bukan Guru Tapi Musuh Yesus

Bukti Ajaran Paulus Menyimpang untuk Umat Kristen-Ilustrasi/Unsplash/Grant Whitty-

Mengenai masuknya Paulus ke dalam agama Nasrani, Lukas mencatat bahwa saat Paulus berada di dekat kota Damaskus, tiba-tiba cahaya dari langit memancar di sekelilingnya dan dia mendengar suara yang berkata kepadanya, “Saul, Saul, mengapa engkau menganiaya Aku?” Paulus menjawab, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Suara itu menjawab, “Akulah Yesus yang kau aniaya.” Paulus berkata dengan gemetar dan kagum, “Hai Tuhan, apa yang akan Engkau perbuat?” Tuhan kemudian berkata kepadanya, “Bangunlah dan berpeganglah pada agama Masehi.”

Lukas menyebutkan pada akhir ceritanya bahwa sebuah peristiwa yang mengubah muka sejarah terjadi. Sejak saat itu, Paulus mulai menyebarkan ajaran tentang Almasih dan mengajarkan bahwa Almasih adalah anak Tuhan.

Namun, selain dari cerita Lukas, banyak peneliti berpendapat bahwa permusuhan Paulus terhadap agama Nasrani sebelumnya telah mendorongnya untuk masuk ke dalam agama tersebut.

Setelah itu, Paulus memerangi agama Nasrani dengan cara yang merusak dari dalam, yakni dengan merusak simbol-simbol dan menghapus corak-corak agama tersebut.

Ia memasuki agama ini hanya untuk memanfaatkannya sebagai senjata penikam. Dengan kecerdikannya, Paulus telah banyak mengubah ajaran umat Nasrani sehingga menjadi agama yang jelas bertentangan dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Isa alaih salam.

Perbuatan semacam ini juga terjadi dalam sejarah agama-agama lain. Dalam Islam, misalnya, Abdullah bin Saba mengembangkan ajaran yang mengangkat Sayidina Ali sebagai Tuhan, yang menjadi inti dari kepercayaan Syiah.

Namun, pikiran Abdullah bin Saba tidak dapat berkembang seperti pemikiran Paulus karena Al-Qur'an dihafal dan ditulis sebagai penjaga terbaik bagi agama Islam.

Berbeda halnya dengan Alkitab atau Injil, yang mengalami pergolakan besar setelah hilangnya Yesus. Akibatnya, tidak ada lagi yang melindungi agama Masehi dari serangan-serangan dari dalam dan luar, sehingga agama Masehi pun roboh.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, agama Masehi atau Nasrani yang ada sekarang bukanlah murni ajaran yang sebenarnya diajarkan oleh Nabi Isa alaih salam. Banyak penyimpangan yang terjadi, khususnya dalam ajaran-ajaran yang ada di dalamnya.

Untuk mengetahui ajaran-ajaran Paulus, kita bisa merujuk pada surat-suratnya, karena sumber utama ajaran Paulus ditulis dalam bentuk surat-surat. Surat-surat Paulus tersebut sekarang menjadi pedoman bagi umat agama Nasrani.

Surat-surat Paulus kini telah dicantumkan dalam Kitab Perjanjian Baru, dan sebagian besar isi Perjanjian Baru terdiri dari surat-surat Paulus. Dalam Perjanjian Baru atau Kisah Para Rasul, Paulus banyak diceritakan, meskipun sebenarnya ia bukanlah seorang rasul. Dari surat-surat Paulus, dapat disimpulkan empat hal utama:

1. Agama Nasrani untuk Semua Bangsa: Agama Nasrani bukan hanya untuk orang Yahudi atau Israel, melainkan untuk seluruh bangsa.

2. Trinitas: Konsep Trinitas atau Tritunggal, yaitu tiga Tuhan dalam satu, termasuk ketuhanan Almasih dan Roh Kudus.

3. Isa sebagai Anak Tuhan: Isa dianggap sebagai anak Tuhan yang turun ke bumi untuk menebus dosa manusia.

4. Kebangkitan dan Kenaikan Isa: Isa bangkit dari kematian dan naik ke langit untuk duduk di sebelah kanan Tuhan sebagai penguasa umat manusia.

Sumber: