Sering Merasa Susah Buang Air Besar, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Sering Merasa Susah Buang Air Besar, Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Ilustrasi--Sumber gambar: freepik.com

Stres dan gangguan emosional dapat mempengaruhi fungsi pencernaan. Sistem pencernaan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat memperlambat pergerakan usus. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi bisa membantu mencegah konstipasi.

7. Kondisi Medis Tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan konstipasi, termasuk:

  • Irritable Bowel Syndrome (IBS): Merupakan gangguan fungsi usus yang menyebabkan perubahan pola buang air besar, termasuk konstipasi.
  • Hipotiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup, yang bisa memperlambat proses metabolisme dan pencernaan.
  • Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, termasuk yang mengontrol usus.
  • Penyakit Parkinson: Penyakit ini mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk fungsi usus.
  • Kanker Usus: Tumor di usus besar atau rektum dapat menghalangi jalannya tinja.

8. Perubahan Lingkungan atau Rutinitas

Perubahan mendadak dalam rutinitas harian, seperti bepergian atau perubahan jadwal kerja, dapat mempengaruhi kebiasaan buang air besar. Tubuh mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, yang dapat menyebabkan konstipasi sementara.

 

BACA JUGA: 10 Jus yang Efektif Mengatasi Sembelit dan Baik untuk Kesehatan Tubuh!

 

9. Menahan Buang Air Besar

Menahan keinginan untuk buang air besar bisa menjadi kebiasaan buruk yang menyebabkan konstipasi. Ketika seseorang sering menunda buang air besar, tinja akan semakin keras dan kering, sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan. Penting untuk tidak menunda buang air besar dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukannya.

10. Kekurangan Magnesium

Magnesium adalah mineral penting yang membantu menjaga fungsi otot, termasuk otot-otot usus. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan konstipasi karena otot-otot usus tidak dapat berkontraksi dengan baik. Makanan yang kaya magnesium, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan buah-buahan, dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.

11. Kehamilan

Konstipasi sering terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester pertama dan terakhir. Hormon progesteron yang tinggi selama kehamilan dapat memperlambat pergerakan usus. Selain itu, tekanan dari rahim yang membesar juga dapat menghambat jalannya tinja. Mengonsumsi serat yang cukup dan tetap aktif secara fisik dapat membantu mencegah konstipasi selama kehamilan.

12. Faktor Usia

Usia juga dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Orang tua cenderung lebih rentan terhadap konstipasi karena berbagai alasan, termasuk penurunan aktivitas fisik, perubahan pola makan, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, fungsi usus cenderung melambat seiring bertambahnya usia.

Jika konstipasi berlanjut atau disertai gejala lain seperti sakit perut yang parah, darah dalam tinja, atau penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab susah BAB dan cara mengatasinya, Anda dapat menjaga kesehatan pencernaan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Sumber: