PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin Tekankan Antisipasi Guna Cegah Anak Terpapar Judi Online

PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin Tekankan Antisipasi Guna Cegah Anak Terpapar Judi Online

PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin Tekankan Antisipasi Guna Cegah Anak Terpapar Judi Online--Sumber gambar: Antaranews.com

RADAR JABAR - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menekankan pentingnya peran orang tua dan sekolah dalam memperkuat edukasi guna mencegah anak-anak terpapar judi online.

Pernyataan ini disampaikan oleh Bey setelah ditemukannya bahwa jumlah anak yang bermain judi online di Jawa Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia.

"Dari awal Jabar tertinggi untuk judi online. Tetap edukasi bagaimana caranya, kami sudah ke sekolah-sekolah mengingatkan anak-anak agar hati-hati," kata Bey di Bandung, Selasa.

Bey menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat fokus dalam memberantas judi serta pinjaman online ilegal yang saling terkait dan merugikan masyarakat.

"Judi online dan pinjaman online sangat berhubungan. Jadi itu yang membuat tinggi. Banyak utang bahaya sekali, tolong tinggalkan. Karenanya edukasi penting sekali, kami minta orangtua, sekolah untuk peduli lagi," ujar Bey.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa terdapat sekitar 41 ribu anak di Jawa Barat yang terlibat dalam perjudian online.

 

BACA JUGA: Promosikan Judi Online Toge123, Lima Affiliator Diringkus, Polresta Bandung Beberkan Peranan Pelaku



"Data anak transaksi judol berdasarkan provinsi itu Jawa Barat memang paling tinggi, ada 41 ribu anak," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat (26/7).

Ia juga menyebutkan bahwa jumlah transaksi judi online yang melibatkan anak-anak mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp49,8 miliar.

"Angka transaksinya Rp49,8 miliar. Jumlah transaksinya sampai 459 ribu kali," ujarnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, PPATK dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menandatangani nota kesepahaman pada Jumat (26/7), sebagai bentuk komitmen dan kerjasama dalam melindungi anak-anak dari kejahatan pencucian uang yang melibatkan mereka.

"Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam melindungi anak-anak Indonesia dan manipulasi untuk keuntungan finansial," tutur Ketua KPAI Ai Maryati.

Sumber: antaranews.com