Disdik Jabar akui Banyak yang Minta 'Titipan' di PPDB 2024
Dok. Plh Kadisdik Jabar, Ade Afriandi. -Sandi Nugraha-Jabar Ekspres
RADAR JABAR - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) mengaku di pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tahun 2024 ini, banyak oknum yang meminta "Titipan".
Meski tidak disebutkan secara rinci jumlahnya, oknum yang meminta "Titipan" tersebut menurut Pelaksana harian (Plh) Kepala Disdik Jabar Ade Afriandi, datang dari berbagai kalangan mulai dari Aparat Penegak Hukum (APH), Organisasi Masyarakat (Ormas), hingga Lembang Swadaya Masyarakat (LSM)
"Dari mana pun (yang minta titipan). Jangankan ke kepala sekolah, ke wakil kepala sekolah juga ada, bahkan ke saya juga ada. Jadi walaupun kami sudah melakukan terbuka, transparan, akuntabel, dan tidak ada titipan-titipan, tapi ternyata ada," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (6/7).
BACA JUGA:Update PPDB 2024, Disdik Jabar Sebut 255 Lebih Calon Peserta Didik Baru Diterima di Tahap 2
Ade mengaku, hal ini akan menjadi bahan evaluasi Disidik Jabar bersama Kantor Cabang Dinas (KCD) dan panitia PPDB sebelum hasil keseluruhan pelaksanan penerimaan siswa baru tersebut dilaporkan ke Gubernur.
"Bahkan ada yang satu orang itu (menitipkan) 168, ada yang satu orang titipannya 10, ada yang 20, ada yang 40, ada yang seratusan. Dan itu juga lengkap ya dari APH sampai juga ormas, LSM. Ya kami akan menyampaikan titipan ini dari siapa, dari pejabat mana, dan ada berapa orang. Kami akan menyampaikan agar pimpinan (Gubernur) mengetahui siapa saja yang selama ini menjadi bagian dalam titip menitip dalam rekomendasi," ungkapnya
BACA JUGA:Dugaan Pungli Berkedok Inpaq, Seleksi PPDB Dipungut Biaya Rp4,6 Juta Oleh Guru di SMPN 3 Lembang
Maka dengan adanya hal ini, Ade menuturkan bahwa pihaknya akan terus berupaya agar PPDB khususnya di tingkat Provinsi kali ini dapat tetap berjalan secara transparan dan bersih.
"Jadi sebelum nanti dengan pimpinan (rapatnya), tentunya panitia PPDB Jabar akan melakukan rapat evaluasi secara menyeluruh. Tentunya akan dibuka (semuanya) untuk menjadi evaluasi bersama," imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam pelaksanaan PPDB tahun ini, Disdik Jabar menurut Ade hingga saat ini telah mendiskualifikasi sebanyak 225 calon peserta didik baru yang kedapatan curang saat melakukan proses pendaftaran.
"Sebetulnya itu kan hingga 30 Juni itu ada 222, kemudian di 1 Juli (2024) ada penambahan 1 (calon siswa baru) di wilayah Kota Bandung dari SMA Negri 2 karena kemarin (di tahap 1) ditemukan domisili yang tidak sebenarnya, sehingga total terakhir ada 223 yang dianulir. Hari ini ada 2 CPD (calon peserta didik baru) yang dianulir dari SMAN 1 Sumedang," imbuhnya. (San)*
Sumber: Jabar Ekspres