7 Kemiripan Agama Islam dan Yahudi, Nomor Terakhir Paling Sensitif

7 Kemiripan Agama Islam dan Yahudi, Nomor Terakhir Paling Sensitif

Kemiripan Agama Islam dan Yahudi-Ilustrasi/Pixabay-

RADAR JABAR - Meski sampai sekarang Zionis Israel terus membombardir tanah Palestina, siapa sangka masih banyak orang yang beranggapan bahwa semua penganut agama Yahudi sudah pasti berideologi Zionis.

Akibat kesalahpahaman ini, bukan hanya orang-orang salah dalam menyikapi peperangan antara Palestina dan Zionis, tetapi juga menyebabkan kebencian antar umat beragama. Padahal, jika dilihat sesuai dengan ideologinya, Zionis adalah doktrin yang jauh dari apa yang diajarkan oleh agama Yahudi.

Sebagai agama samawi yang lebih dulu ada dibanding agama Islam, Yahudi dengan kitab Tauratnya tak pernah mengajarkan pemeluknya untuk membunuh sesama manusia, apalagi mengambil hak orang lain. Dua perintah ini juga dapat ditemukan dalam ajaran Islam.

Kemiripan Islam dan Yahudi

Karena itu, kami telah merangkum beberapa kemiripan ajaran Islam dan Yahudi yang jarang diketahui banyak orang.

1. Menyembah Satu Tuhan

Biar kalian tidak salah paham, maksud dari narasi menyembah satu Tuhan di sini adalah bahwa Islam dan Yahudi tidak mempercayai ideologi Trinitas. Artinya, jika dalam agama Nasrani umatnya diperintahkan untuk menyembah tiga Tuhan secara bersamaan, maka Islam dan Yahudi hanya menyembah satu Tuhan menurut ajarannya masing-masing.

BACA JUGA:Terlihat Berbeda, Ternyata Ini 6 Persamaan Agama Islam dan Hindu

Perintah menyembah Allah dalam agama Islam dan menyembah Yahweh dalam agama Yahudi sama-sama dituliskan dalam kitab suci kedua agama tersebut. Menyembah satu Tuhan sesuai dengan versi ajarannya sendiri menjadi salah satu syarat sempurnanya iman seorang Muslim maupun seorang Yahudi.

Sebab, di zaman kenabian Rasulullah SAW dan Musa AS, banyak manusia yang pada waktu tertentu percaya kepada satu Tuhan, namun di waktu lain mereka juga percaya kepada berhala.

Dalam Alqur'an, Allah berfirman, “Dan sebagian manusia tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukannya dengan sesembahan yang lain.” (QS Yusuf ayat 106).

2. Diwajibkan Berkhitan

Kalian mungkin belum tahu bahwa perintah berkhitan bukan hanya diperuntukkan kepada umat Muslim, tetapi juga dibebankan kepada umat Yahudi. Bedanya, apabila dalam ajaran Islam ibadah tersebut disebut dengan khitan, maka dalam ajaran Yahudi disebut dengan taharah.

Perintah ini merupakan hasil perjanjian Nabi Ibrahim kepada Allah untuk menyunat semua keturunan dan pengikutnya yang berjenis kelamin laki-laki.

Karena perjanjian ini pertama kali disepakati oleh Bapak para nabi yakni Ibrahim AS, maka perjanjian itu secara otomatis berlaku dalam agama samawi seperti Yahudi dan Islam.

3. Perintah Berdoa di Waktu-Waktu Tertentu

Meski dari tempat, tata cara, dan hafalannya berbeda, dua agama ini menunjukkan bahwa Yahudi dan Islam memiliki waktu-waktu mustajab untuk berdoa.

Baik seorang Yahudi maupun seorang Muslim, berdoa merupakan ibadah yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja sebagai tanda adanya hubungan istimewa antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Sumber: