Charles Darwin Ternyata Tidak Pernah Bilang Manusia dari Kera, Simak Kisah Hidupnya

Charles Darwin Ternyata Tidak Pernah Bilang Manusia dari Kera, Simak Kisah Hidupnya

Charles Darwin Ternyata Tidak Pernah Bilang Manusia dari Kera-Ist/RJ-

RADAR JABAR - Manusia berasal dari kera. Pasti kita pernah mendengar tentang teori ini. Ya, inilah teori yang pernah menjadi kontroversial di dunia, yang berasal dari seorang tokoh asal Inggris bernama Charles Darwin.

Berdasarkan teori ini, manusia bisa digiring untuk tidak mempercayai adanya Tuhan sebagai pencipta manusia. Memang banyak yang tidak setuju dengan teori ini, tapi ada juga beberapa orang yang menganggap bahwa Darwin adalah orang yang jenius dan teori-teorinya tentang evolusi makhluk hidup cukup masuk akal.

Namun, tahukah kalian, Charles Darwin yang terkenal jenius ini di akhir kisah hidupnya memiliki rasa penasaran yang tak pernah terjawab oleh logikanya sendiri dan bahkan terbawa sampai dia mati, yaitu tentang bagaimana burung merak bisa tercipta dengan begitu indahnya.

Kisah Hidup Charles Darwin

Charles Robert Darwin lahir pada hari yang sama dengan presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, yaitu pada 12 Februari 1809. Darwin lahir di Shrewsbury, Inggris, dari keluarga yang kaya raya dan terpandang.

BACA JUGA:Mengapa Allah Menciptakan Dajjal? Inilah Tujuan Penciptaan Dajjal, Manusia, dan Semua Makhluk

Keluarganya memang mencintai eksplorasi alam. Ayah Darwin, Robert Waring Darwin, merupakan seorang dokter dan kakeknya, Erasmus Darwin, adalah seorang ahli botani yang terkenal pada masa itu.

Pada bulan Oktober tahun 1825, ketika Darwin berusia 16 tahun, dia mengambil studi di Universitas Edinburgh bersama dengan adiknya. Dua tahun kemudian, dia menjadi mahasiswa di Christ’s College di Cambridge untuk belajar teologi.

Ayahnya mengharapkan Darwin mengikuti jejaknya menjadi seorang dokter medis, tetapi baru melihat darah saja, Darwin sudah muntah.

Setelah lulus dari Christ’s College sebagai Sarjana Seni pada tahun 1831, seorang profesor botani, John Stevens Henslow, yang juga menjadi mentornya, merekomendasikannya menjadi naturalis dalam pelayaran kapal HMS Beagle.

Naturalis adalah orang yang mengadakan penyelidikan khusus mengenai binatang dan tumbuhan. Kapal HMS Beagle itu rencananya akan mengelilingi dunia selama lima tahun. Dari situlah Darwin mendapat kesempatan menjadi naturalis muda yang sedang bersemi.

Selama perjalanan ini, Darwin mengumpulkan berbagai spesies seperti burung, tanaman, dan fosil. Pelayaran ini juga mempengaruhi pandangan Darwin terhadap sejarah alam.

Ia mengembangkan teori revolusioner tentang asal-usul makhluk hidup yang berbeda dengan pandangan naturalis lainnya ketika itu, dan bahkan sempat bertentangan dengan apa yang tertulis dalam kitab-kitab agama Abrahamik, bahwa manusia pertama yang hidup di muka bumi bernama Adam dan Adam adalah ciptaan langsung dari Allah SWT.

Di masa pelayarannya itu, Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul "The Origin of Species by Means of Natural Selection." Buku Darwin ini memperkenalkan teori ilmiah bahwa populasi berevolusi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam.

Buku inilah yang menjadi sebab terbukanya ilmu pengetahuan baru dan sekaligus merupakan pencetus timbulnya ilmu yang bernama biologi pada abad ke-19.

Teoru Evolusi Darwin dan Burung Merak

Sumber: