Pemkab Cianjur Bangun Sejumlah Sumur Bor Untuk Antisipasi Musim Kemarau
Bupati Cianjur, Herman Suherman dalam Instagram Pribadinya-h.hermansuherman-Instagram
RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, mendirikan 21 titik sumur bor dan menyediakan bantuan pompa untuk petani di wilayah utara hingga selatan. Hal tersebut merupakan salah satu langkah menghadapi musim kemarau yang mulai melanda sebagian wilayah Cianjur.
Herman Suherman selaku Bupati CIanjur menyatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Cianjur untuk menentukan lokasi sumur bor yang akan dibangun mulai dari wilayah utara hingga selatan sebagai langkah antisipasi kekeringan, yang ia sampaikan di Cianjur pada Selasa (21/5).
BACA JUGA:GEBYAR DESA Bersama Cegah Stunting, Amanda Soemedi: Maksimalkan Bonus Demografi
"Tercatat sekitar 21 titik sumur bor baru akan dibangun menjelang masuknya musim kemarau terutama di wilayah rawan kekeringan seperti Kecamatan Cugenang di utara, beberapa kecamatan di wilayah selatan seperti Pagelaran, Tanggeung dan Cibinong," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa berbagai upaya penanganan kekeringan akan dilaksanakan bersama lintas dinas, perumda, serta aparat desa dan kecamatan. Oleh karena itu, pendataan dilakukan di sejumlah kecamatan yang sering mengalami kekeringan agar dapat dibangun sumur bor dan diberikan bantuan pengadaan pompa air.
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Jabar Berikan Tanggapan Terhadap Hasil Audit yang Dilakukan BPK Terkait APBD 2023
Selain itu, pemkab juga melibatkan PMI Cianjur dalam usaha mendistribusikan air bersih kepada penduduk di beberapa desa yang terdampak kekeringan. Situasi sulit pembangunan sumur bor di sana karena berbagai kendala, termasuk kedalaman, terutama di Kecamatan Cugenang.
"Pemetaan kekeringan sudah dilakukan sejak jauh hari, sehingga puluhan titik sumur bor akan dibangun guna memenuhi kebutuhan air bersih, sedangkan untuk lahan pertanian akan dibantu dengan pompa air untuk menyalurkan air ke ladang dari sungai atau saluran irigasi," ujarnya.
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Jabar Berikan Tanggapan Terhadap Hasil Audit yang Dilakukan BPK Terkait APBD 2023
Herman menjelaskan bahwa setiap kali memasuki musim kemarau, belasan kecamatan di Cianjur menjadi rentan terhadap kekeringan, termasuk Kecamatan Cikalongkulon, Ciranjang, Haurwangi, Cugenang, Cianjur, dan sebagian besar wilayah selatan.
Dia juga meminta para petani di seluruh wilayah Cianjur untuk mengubah tanaman mereka menjadi palawija seperti jagung, kedelai, kentang, dan jenis sayuran lainnya yang membutuhkan sedikit air selama musim kemarau agar tetap dapat menghasilkan pendapatan.*
Sumber: antara