Pj Gubernur Jabar Minta Pemda untuk Tak Asal Mengeluarkan Izin Bangunan Sebab Bencana Alam

Pj Gubernur Jabar Minta Pemda untuk Tak Asal Mengeluarkan Izin Bangunan Sebab Bencana Alam

Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memberikan keterangan di RSUD Karawang, pada 8 April 2024 lalu-Dokumentasi Pribadi Pewarta Ricky Prayoga-ANTARA

Radar Jabar – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, meminta pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten untuk tak asal mengeluarkan izin bangunan sebab potensi bencana yang ada di provinsi tersebut.

 

Ia menuturkan bahwa bijak dalam memberikan izin, khususnya di daerah rawan bencana, bisa menjadi upaya dalam meminimalkan timbulnya kerusakan, bahkan korban jiwa.

 

“Kami sebagai pemprov meminta pemkab pemkot untuk berhati-hati memberikan izin, terutama di tempat yang merupakan zona merah,” tutur Bey setelah meninjau wilayah terimbas gempa 6,2 M di Kecamatan Cilawu, Garut, Minggu 28 April 2024, dikutip dari Antara Jabar.

 

Bey mencotohkan, di Cianjur serta Purwakarta. Kedua daerah ini punya potensi bencana tanah bergerak yang tinggi, mau tak mau wajib diperlukan peninjauan izin yang serius sebagai antisipasi bencana.

 

BACA JUGA:Data Kerusakan Dampak Gempa Garut Magnitudo 6,5 Rumah Hingga Bangunan Rusak

 

“Intinya keselamatan masyarakat adalah yang utama,” papar dia.

 

Hal tersebut, ucapnya, adalah bagian dari kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Apalagi Indonesia, termasuk Jabar, ada di jalur rangkaian gunung api atau cincin api (ring of fire).

 

“Jabar dalam rakornas BNPB kemarin memang dalam 2023 paling banyak bencana, 750 bencana campuran, ada banjir dan sebagainya. Kita harus lebih waspada, apalagi tanah bergerak Jabar ini banyak sekali,” ungkapnya.

 

Sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan bencana, Bey Machmudin menyebut materi kebancaan juga telah masuk kurikulum SD untuk meningkatkan budaya mitigasi kebencanaan.

 

BACA JUGA:BPBD Garut: Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa M6,5 Sabtu Malam

 

“Dengan demikian tidak takut berlebihan, tapi harus diwaspadai,” imbuh Bey.

 

Dia menjelaskan masyarakat saat ini sudah lebih tanggap. Seperti dalam gempa bumi yang terjadi hari Sabtu (27/4) yang menggetarkan sekitar Garut.

 

“Alhamdulillah sekarang masyarakat tanggap. Tadi ibu-ibu bilang bahwa saat ada gempa langsung keluar rumah, nunggu sampai aman, sebelum kembali ke rumah. Kemudian juga ada grup untuk melaporkan, alhamdulillah kemarin semuanya terkendali.” Pungkas Bey.

Sumber: