Alih Fungsi Meningkat, Luas Lahan Pertanian di Kota Sukabumi Berkurang 26 ha

Radar Jabar – Luas lahan pertanian di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berkurang sekira 26 hektare (ha) di tahun 2024. Peningkatan alih fungsi lahan pertanian macam menjadi pemukiman atau fasilitas lainnya merupakan penyebabnya.

 

“Pada 2023 luas lahan pertanian di Kota Sukabumi sekitar 1.321 hektare, tetapi pada tahun ini menjadi 1.295 hektare atau berkurang 26 hektare,” ucap Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Kota Sukabumi, Nuraeni Komarudin, di Sukabumi, Jumat 26 April 2024, dikutip dari Antara pad Sabtu (27/4).

 

Nuraeni menyebut bahwa dengan kian berkurangnya luas lahan pertanian itu, jelas berdampak pada persediaan pangan, khususnya beras. Maka dari itu perlu bergantung pasokan dari daerah lain.

 

BACA JUGA:Puluhan Warga di Sukabumi Terkena Dampak Bencana Banjir

 

Melansir dari Antara Jabar, rata-rata konsumsi beras warga Kota Sukabumi mencapai 37 ribu ton setiap tahunnya. Namun beras yang dihasilkan dari lahan tersisa mampu memenuhi kebutuhan konsumsi sekitar 30% saja, atau produksi beras hanya 12 ribu ton per tahun.

 

Daerah berjuluk Kota Mochi itu memang hanya sanggup memenuhi sekira 30% dari angka kebutuhan konsumsi masyarakat. Namun tak pernah ada kelangkaan beras di Kota Sukabumi, kendati pasokan disokong dari daerah lain semisal Kabupaten Sukabumi.

 

BACA JUGA:Belasan Warga Sukabumi Terperangkap dalam Skema Investasi Bodong Menurut Polres Sukabumi Kota

 

Meski begitu, kian berkurangnya lahan pertanian produktif masih menjadi perhatian utama pihaknya. Itu sebab memiliki pengaruh terhadap produksi beras, salah satunya dengan menggencarkan program Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

 

Dengan program LP2B, maka dapat menekan alih fungsi lahan pertanian produkti dengan luas milik pemerintah 28,3 hektare serta masyarakat 17,78 hektare. Oleh sebab itu Pemkot Sukabumi senantias berusaha meningkatkan luas program tersebut.

Sumber: