Libatkan Siswa Non Muslim di Acara Penutupan Dawai Ramadan, SMPN 1 Cimahi Ajarkan Sikap Toleransi yang Tinggi

Libatkan Siswa Non Muslim di Acara Penutupan Dawai Ramadan, SMPN 1 Cimahi Ajarkan Sikap Toleransi yang Tinggi

Libatkan Siswa Non Muslim di Acara Penutupan Dawai Ramadan, SMPN 1 Cimahi Ajarkan Sikap Toleransi yang Tinggi--Istimewa

RADAR JABAR - SMPN 1 Cimahi mengambil langkah progresif terhadap inklusivitas dengan melibatkan siswa non-Muslim dalam perayaan Ramadan. Pada acara penutupan Dawai Ramadan pada Selasa, 2 April 2024, antusiasme tinggi terlihat dari partisipasi semua siswa, mencerminkan sikap toleransi yang erat antara siswa Muslim dan non-Muslim.

Siswa dari berbagai latar belakang agama menunjukkan sikap toleransi yang luar biasa, dengan berkolaborasi dalam memeriahkan acara sekolah. Sekolah secara aktif mendorong tindakan toleransi ini, dengan tujuan memupuk penghargaan terhadap keragaman di antara siswa.

Guru Pendidikan Agama Kristen, Mercy Hutajulu, menjelaskan pentingnya mengajarkan toleransi kepada siswa, yang didasarkan pada dasar keimanan yang mengajarkan saling mengasihi.

"Seperti yang Tuhan ajarkan, kita harus saling mengasihi, tidak ada perbedaan. Karena memang Tuhan sudah mengasihi kita, jadi tidak perbedaan," ucapnya pada media saat ditemui dalam acara Penutupan Dawai Ramadan.

Menurut Mercy, pendidikan toleransi bagi siswa dipraktikkan melalui pendidikan agama, yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Basic kita mendidik melalui agama, dan itu harus," tambahnya.

 

BACA JUGA: SMPN 1 Cimahi Berupaya Membangun Toleransi dan Saling Menghargai Melalui Program P5

 

Sama seperti program Pesantren Kilat (Sanlat) untuk siswa Muslim, sekolah memberikan kesempatan yang sama bagi siswa non-Muslim melalui program 'Bina Iman'.

"Kita buat judulnya Bina Iman, jadi sama-sama meningkatkan budi pekerti. Semua kegiatan yang kita lakukan tujuannya untuk membina iman," papar Mercy.

Melalui kegiatan yang melibatkan siswa Muslim dan non-Muslim, Mercy menyampaikan kegembiraannya karena langka bagi sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan yang menggabungkan siswa dari beragam latar belakang agama.

"Jujur saya sangat terharu dan ini harapan saya di semua sekolah negeri khususnya, bukan hanya di Cimahi tapi di di seluruh Indonesia bisa terinspirasi dari SMPN 1," ungkap Mercy

"Karena kami merasa dicintai dan dikasihi ditempat ini, tentunya itu juga berkat ibu kepala sekolah yang sangat luar biasa memberikan kita kesempatan yang sama," tambahnya.

Sumber: