Film Kiblat yang Dibintangi Ria Ricis Dilarang Tayang di Bioskop, Karena Alasan Ini!

Film Kiblat yang Dibintangi Ria Ricis Dilarang Tayang di Bioskop, Karena Alasan Ini!

Film Kiblat yang Dibintangi Ria Ricis Dilarang Tayang di Bioskop, Karena Alasan Ini!-Film Kiblat Dilarang Tayang di Bioskop-Instagram/filmkiblat

RADAR JABAR - Kontroversi menyelimuti rencana tayangnya film horor Indonesia berjudul "Kiblat" setelah Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, meminta agar film yang diproduksi oleh rumah produksi Leo Pictures tersebut tidak diputar di bioskop.

Perdebatan seputar film ini telah mengemuka sejak perilisan poster yang dianggap memancing sensitivitas publik.

Poster tersebut memperlihatkan seorang individu yang mengenakan mukena dalam posisi yang menyerupai kesurupan saat rukuk.

Ekspresi wajah perempuan dalam poster tersebut menunjukkan ketegangan, berlawanan dengan kondisi biasanya saat rukuk yang penuh ketundukan.

Film "Kiblat" yang mengusung konsep religi dalam alur ceritanya. Namun, rencananya untuk diputar di bioskop masih menimbulkan banyak pertanyaan, terutama setelah kontroversi terkait poster tersebut.

Sutradara Bobby Prasetyo menjadi sosok yang bertanggung jawab di balik layar pembuatan film ini, yang melibatkan sejumlah artis ternama seperti Yasmin Napper, Arbani Yasic, Ria Ricis, Hana Saraswati, dan Dennis Adhiswara.

Kritikan terhadap film ini tidak hanya berkaitan dengan poster yang dianggap tak sesuai dengan judulnya, tetapi juga berdasarkan kekhawatiran atas kemungkinan isinya yang tidak pantas.

 

BACA JUGA:Film Badarahuwi di Desa Penari Akan Tayang di AS dengan Judul Baru

 

Cholil Nafis menegaskan bahwa meskipun belum mengetahui secara pasti konten film tersebut, namun gambaran dari poster telah menciptakan kekhawatiran akan kesesuaian dengan judulnya.

“Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang shalat,” ujar Cholil Nafis dalam keterangan di Instagram, Senin (25/3/2024).

Menurutnya, kekhawatiran terhadap potensi penyinggungan terhadap agama dalam film sering kali menjadi alasan untuk menolak pemutaran di bioskop.

Promosi yang sensitif dan kontroversial, menurut Cholil, sering dimanfaatkan oleh pelaku industri untuk menarik perhatian dan meraup keuntungan.

Sumber: