Pergerakan Tanah Meluas di Kampung Cigombong, BPBD Jabar: 'Luasnya Hampir 2 Hektare'

Pergerakan Tanah Meluas di Kampung Cigombong, BPBD Jabar: 'Luasnya Hampir 2 Hektare'

Ist. Pj Guberenur Jabar, Bey Triadi Machmudin saat tinjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB.--( Sumber Gambar :Humas Jabar)

Radar Jabar - Pergerakan tanah yang sedang terjadi di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin meluas, mencapai sekitar 2 hektare, demikian laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar).
 
Bambang Imanudin, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar, menyampaikan bahwa dampak meluasnya Pergerakan tanah tersebut menyebabkan kerusakan pada 40 bangunan dan satu sekolah di lokasi kejadian.

Menurut Bambang, area yang terkena dampak mencakup sekitar 2 hektare, dengan 8 rumah mengalami kerusakan berat dari total 40 bangunan yang terdampak. Selain itu, satu gedung sekolah dan fasilitas jalan juga mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah.

"Ini diperkirakan luasnya hampir 2 hektare terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 8 dari yang terdampak sekitar 40 bangunan. Selain itu ada juga 1 gedung sekolah, serta fasilitas jalan yang rusak (akibat meluasnya pergerakan tanah)," ungkapnya yang dikutip Radar Jabar dari laman Jabar Ekspres, Senin (4/3).

Penyebab pasti dari pergerakan tanah tersebut masih dalam kajian oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Bambang mencatat bahwa kemungkinan besar ini disebabkan oleh dampak dari kemarau panjang yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Jadi sebelumnya kita sebelumnya sudah melakukan mitigasi bahwa ini (pergeseran tanah di KBB) bisa saja terjadi akibat adanya retakan-retakan yang disebabkan oleh kemarau panjang, lalau masuknya air hujan. Tapi untuk kesimpulannya, mungkin nanti dari hasil kajian PVMBG," ucapnya.

Bambang menyatakan bahwa sebelumnya telah dilakukan upaya mitigasi, mengingat kemungkinan adanya retakan-retakan yang timbul akibat kemarau panjang, yang kemudian bisa menjadi titik masuknya air hujan. Namun, kesimpulan resmi masih menunggu hasil kajian PVMBG.

Meskipun demikian, BPBD Jabar telah mempersiapkan langkah-langkah, termasuk koordinasi dengan seluruh BPBD di kabupaten/kota untuk siaga dan melakukan penelusuran terhadap efek dari kemarau panjang tersebut.

"Itu sudah kami informasikan ke seluruh BPBD Kabuoaten/kota karena ini sudah ada peringatan juga dari PVMBG, sehingga ini harus kita antisipasi untuk meminimalisir korban jiwa maupun kerusakan," ujarnya.

Bambang mengingatkan pentingnya antisipasi agar pergerakan tanah tidak semakin meluas. BPBD telah melakukan evakuasi terhadap 192 jiwa yang tempat tinggalnya terdampak atau terancam oleh pergerakan tanah di Kecamatan Rongga.

"192 itu te diri dari 48 KK (kepala keluarga) jadi sudah kita evakuasi sekitar 500 meter dari titik kejadian,termasuk sekolahan juga itu ada 90 siswa sudah kita pindahkan (kegiatan belajarnya)," pungkasnya

Evakuasi melibatkan 48 kepala keluarga dengan total 500 meter jarak dari titik kejadian. Selain itu, 90 siswa dari sekolah yang terkena dampak juga telah dipindahkan.

Pemerintah telah memberlakukan status tanggap darurat selama 12 hari ke depan di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, mengingat meluasnya pergerakan tanah yang terus berlangsung. Keamanan di lokasi bencana diperketat karena pergerakan tanah terus meningkat setiap menit (*).

Sumber: Jabar Ekspres