5 Bahaya Makan Kangkung Berlebihan, Kesehatan Anda dalam Bahaya?
Bahaya Makan Kangkung Berlebihan--Istimewa
RADAR JABAR - Kangkung, sebagian besar dikenal sebagai bahan makanan yang sehat dan bergizi, telah menjadi bagian penting dari masakan di berbagai negara di seluruh dunia.
Dengan kandungan vitamin dan mineral yang tinggi serta rendah kalori, kangkung sering kali dianggap sebagai pilihan makanan yang baik untuk kesehatan.
Namun, seperti halnya dengan segala sesuatu, konsumsi berlebihan dari kangkung juga dapat memiliki efek negatif pada kesehatan Anda.
Berikut 5 bahaya potensial dari makan kangkung secara berlebihan:
1. Kontaminasi Logam Berat
Salah satu bahaya utama dari mengonsumsi kangkung berlebihan adalah potensi kontaminasi oleh logam berat, terutama kadmium.
Kangkung, sebagai tanaman yang tumbuh dalam lingkungan air, cenderung menyerap kadmium dari tanah atau air di sekitarnya. Jika tanah atau air terkontaminasi dengan kadmium, kangkung dapat mengakumulasikan logam berat ini dalam jaringan tanamannya.
Kadmium adalah zat beracun yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan ginjal, gangguan fungsi hati, dan bahkan kanker jika terakumulasi dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan.
BACA JUGA:Resep Puding Mangga Yogurt yang Lezat dan Mudah
2. Kandungan Oksalat yang Tinggi
Kangkung juga mengandung tingkat oksalat yang cukup tinggi. Oksalat adalah senyawa alami yang ditemukan dalam banyak makanan sehari-hari, tetapi dalam jumlah yang tinggi, dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Bagi orang yang memiliki riwayat batu ginjal atau rentan terhadap pembentukan batu ginjal, mengonsumsi kangkung dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko pengendapan kristal oksalat di ginjal, yang pada gilirannya dapat menyebabkan batu ginjal.
3. Efek Thyroid
Kangkung juga mengandung senyawa tertentu yang disebut glucosinolates. Glucosinolates dapat memengaruhi fungsi kelenjar tiroid jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi glucosinolates dalam jumlah besar dapat mengganggu produksi hormon tiroid, yang mengatur metabolisme tubuh.
Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan energi, peningkatan berat badan, dan gangguan pada siklus menstruasi pada wanita.
Sumber: