Tentara Israel Berpura-pura Sebagai Tenaga Medis untuk Menyerang Rumah Sakit di Jenin

Tentara Israel Berpura-pura Sebagai Tenaga Medis untuk Menyerang Rumah Sakit di Jenin

sap mengepul setelah terjadi serangan udara Israel di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 15 Januari 2024.-Yasser Qudih/pri-ANTARA/Xinhua

RADAR JABAR - Sejumlah personel Israel menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil pada Selasa (30/1) pagi waktu setempat dan menyerang sebuah rumah sakit di kota Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki. Serangan itu menggunakan senjata api dengan peredam suara dan mengakibatkan tewasnya tiga warga Palestina, termasuk dua laki-laki bersaudara.

Sepuluh personel pasukan khusus Israel, yang menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil, menyerbu Rumah Sakit Ibnu Sina sambil membawa senjata otomatis. Tentara Israel menggunakan peredam suara untuk membunuh tiga pemuda, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina WAFA.

Tiga warga Palestina yang tewas diidentifikasi sebagai Mohammad, Basil Al-Ghazzawi, dan Mohammad Jalamna. Basil yang berusia 25 tahun sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit tersebut ketika tentara Israel menyerang, kata kantor berita tersebut.

BACA JUGA:Filipina dan Vietnam Tandatangani Perjanjian Konflik di Laut China Selatan

Dalam video yang diunggah di platform media sosial X dan menjadi viral, tentara Israel terlihat mengancam staf dan pasien di rumah sakit dengan mengacungkan senjata.

Satu tentara, yang berpakaian serba hitam, memaksa warga Palestina untuk berlutut dengan tangan diangkat. Kepanikan terlihat di antara mereka yang berada di dalam rumah sakit ketika tentara Israel masuk dengan senjata di tangan dan berteriak kepada para pasien.

BACA JUGA:Imbas Dukung Israel, Uganda Tegaskan Tolak Akui Hakim Julia Sebutinde

Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila mendesak PBB dan kelompok hak asasi internasional untuk mengakhiri kejahatan yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat, serta melindungi fasilitas kesehatan Palestina dari serangan.

Kelompok-kelompok Palestina di Jenin mengajukan aksi mogok kerja massal untuk memprotes pembunuhan warga Palestina tersebut.

Ketegangan di Tepi Barat meningkat sejak pertempuran antara Israel dan Hamas di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 380 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, dan lebih dari 4.000 lainnya terluka.*

Sumber: antara