5 Fakta Galaxy AI Sebagai Teknologi Canggih dari Samsung, Ternyata di Luar Ekspetasi!
Fakta Galaxy AI dari Samsung-Ist-
Jika dilihat di halaman resmi Google Gemini, biayanya dihitung per 1.000 karakter. Setiap 1.000 karakter input ditarik biaya sekitar Rp3,9, dan 1.000 karakter output ditarik biaya sekitar Rp7,8. Perlu diingat bahwa hitungan ini berdasarkan karakter, bukan kata. Sebagai contoh, jika kita ingin merangkum transkrip rapat yang panjang, kita perlu menghitung berapa jumlah karakternya.
Selain itu, untuk Google Imagine 2 yang digunakan untuk menghasilkan foto dalam fitur generative edit, biayanya juga tinggi. Meskipun saat ini belum ada detail biaya yang dibuka di halaman resminya, sebagai gambaran, harga per output gambar di Gemini Pro sekitar Rp40. Jadi, kita dapat menghitung biaya berdasarkan berapa kali kita menggunakan fitur edit foto dalam Galaxy AI ini.
Kemudian, berita terbaru adalah bahwa Google mengumumkan bahwa Samsung menjadi mitra pertama yang menggunakan Google Gemini Ultra, AI yang paling canggih dari Google. Belum jelas untuk fitur apa Gemini Ultra ini akan digunakan dalam Galaxy AI berikutnya.
Namun, ada kemungkinan untuk digunakan dalam fitur bantu menulis, seperti balas email atau fungsi lainnya. Yang pasti, biaya untuk Gemini Ultra akan lebih tinggi karena memerlukan sumber daya komputasi yang lebih besar.
Dari sini, terlihat bahwa sulit bagi Samsung untuk menyediakan semua fitur AI secara gratis secara terus-menerus. Kecuali jika kita mencapai titik di mana fitur AI dapat dibuat lebih ringan dan berjalan secara lokal (on device), atau sebaliknya, jika perangkat keras smartphone semakin kuat sehingga dapat menjalankan semua proses AI yang berat secara lokal.
3. Samsung Gauss Kerjasama dengan Google
Samsung telah mengembangkan model AI sendiri yang disebut Samsung Gauss, diumumkan pada bulan November 2023.
Mirip dengan model AI dari Google atau OpenAI, Samsung Gauss memiliki beberapa model, termasuk Samsung Gauss Language yang dapat memahami dan menghasilkan jawaban dalam bentuk teks, Samsung Gauss Code yang dapat memahami dan menghasilkan kode, serta Samsung Gauss Image yang dapat menghasilkan gambar, mirip dengan OpenAI.
Namun, saat Galaxy AI dirilis, banyak yang menggunakan model AI dari Google, dan kerjasama ini ditetapkan sebagai jangka panjang. Oleh karena itu, kemungkinan besar Galaxy AI akan terus menggunakan model AI dari Google dalam beberapa tahun ke depan.
Meskipun ada pendapat bahwa Galaxy AI merupakan kombinasi antara Samsung Gauss dan Google AI, namun di laman resmi Samsung Newsroom dan Google Block, saat penelitian, nama Samsung Gauss sama sekali tidak disebut.
BACA JUGA:Turun Harga Hingga Rp9 Jutaan? Samsung Galaxy S22 Ultra Lebih Bagus Dibeli Dibandingkan Seri S23-nya
Mungkin hal ini karena Samsung Gauss belum siap untuk diimplementasikan, sedangkan Google Gemini sudah siap digunakan saat ini. Atau, mungkin ada pertimbangan lain yang membuat Samsung memilih model AI dari Google. Untuk klarifikasi lebih lanjut, mungkin Samsung akan memberikan penjelasan.
4. Tidak Semua Perangkat Samsung Mendapatkan Teknologi AI
Berita baiknya adalah bahwa beberapa perangkat Samsung akan mendapatkan Galaxy AI. Namun, berita kurang baiknya adalah tidak semua perangkat akan mendapatkannya.
Patrick Chomet, Head of Customer Experience Samsung, menyatakan bahwa perangkat yang pasti akan mendapatkan Galaxy AI adalah Samsung Galaxy S24 series, yang merupakan seri terbaru, serta Samsung Galaxy S23 series, Galaxy S23 FE, Galaxy Z Fold 5, Z Flip 5, dan Galaxy Tab S9 series.
Galaxy AI diharapkan dirilis pada pertengahan tahun ini, mungkin bersamaan dengan peluncuran One UI 6.1.
Namun, sayangnya, untuk lini flagship Galaxy S22 series yang sebenarnya masih sangat kuat dengan spesifikasinya yang masih up-to-date, tidak akan mendapatkan Galaxy AI. Samsung menyatakan bahwa saat ini Galaxy AI masih difokuskan pada perangkat generasi terbaru dari Samsung.
5. Detail Masih Simpang Siur
Sumber: