Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban, Perancang Rumah Sakit Bantah Ada Markas Hamas
Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban-Ist-
"Lokasi yang dikatakan IDF ini sudah dibombardir oleh IDF pada tahun 2014 dalam agresi 52 hari. Saat itu kami berada di Gaza sedang melakukan pembangunan RS Indonesia di sana," ucapnya.
Edy memberikan bantahan ini sebagai respons terhadap pernyataan Hagari yang menyebutkan bahwa RS Indonesia berfungsi sebagai markas dan perisai bagi Hamas dalam menjalankan operasinya di Gaza.
Hagari mengklaim bahwa Hamas memanfaatkan rumah sakit di Gaza sebagai "mesin perangnya" dan menyajikan bukti berupa video, foto, dan audio untuk mendukung tudingannya. Salah satu citra satelit yang ditunjukkan oleh Hagari menggambarkan peluncur roket yang konon berada di seberang jalan dari Rumah Sakit Indonesia.
"Mereka meluncurkan roket ke Israel 75 meter dari rumah sakit. Kenapa? Mereka tahu persis bahwa jika Israel menyerang landasan peluncuran seperti itu, rumah sakit akan rusak," katanya.
Hamas sendiri menyanggah klaim memiliki markas di rumah sakit dan sebaliknya, sambil menuduh Israel menyebarkan kebohongan. Sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober, RS Indonesia telah menjadi salah satu rumah sakit di Gaza yang menjadi target serangan dari Tel Aviv.
Menurut Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef Kahlout, lingkungan RS Indonesia telah diserang oleh 11 rudal dalam satu hari. Akibat serangan tersebut, banyak bagian rumah sakit mengalami kerusakan, meskipun rumah sakit tersebut melayani ribuan pasien dan pengungsi.
Sumber: