Mengenal Lebih Jauh Narsisme, Narsistik dan NPD

Mengenal Lebih Jauh Narsisme, Narsistik dan NPD

Mengenal Lebih Jauh Narsisme, Narsistik dan NPD-Ist-

RADAR JABAR - Orang-orang narsistik cenderung fokus hanya pada diri sendiri, terutama saat isu kesehatan mental sedang banyak diperbincangkan. Mereka memiliki kecenderungan untuk mencintai diri mereka sendiri secara berlebihan.

Mereka terus menceritakan masalah-masalah hidup mereka kepada orang lain tanpa memperhatikan keadaan orang lain. Keluhan tentang masalah pribadi mereka terus-menerus, sambil berharap mendapat perhatian dari orang lain.

Mereka kerap menuntut waktu dan perhatian orang lain, bahkan jika itu mengganggu aktivitas orang lain. Dalam percakapan, mereka cenderung memotong pembicaraan orang lain dan segera membicarakan diri mereka sendiri.

Mereka merasa bahwa hampir semua orang selain diri mereka adalah yang salah, sambil mencari kepuasan pribadi tanpa memperhatikan dampaknya pada orang lain.

Salah satu tanda yang sering terlihat adalah perilaku berlebihan dalam memposting foto pribadi, informasi pribadi, dan pencapaian di media sosial, dengan tujuan untuk mendapat pujian.

Sejarah Narsisme

Jauh sebelum era selfie, terdapat kisah seorang pria Yunani yang bernama Narcissus. Ia menjadi pusat cerita karena menolak banyak wanita dan bahkan pria yang tertarik padanya, yang menyebabkan banyak orang melakukan tindakan bunuh diri.

BACA JUGA:5 Zodiak yang Paling Narsistik, Apakah Kamu Termasuk?

Narcissus, seorang pria tampan dan memesona, berhenti di tepi genangan air untuk minum. Ketika ia membungkuk untuk meminum air, ia melihat bayangannya sendiri di air dan merasa terpesona oleh kecantikannya.

Ia terus memandang bayangan tersebut hingga terperangkap dalam obsesi terhadap dirinya sendiri. Akhirnya, ia tenggelam dalam genangan air itu.

Kisah Narcissus menimbulkan pertanyaan mengapa ada orang yang begitu mencintai dirinya sendiri sehingga kecintaannya membuatnya kehilangan empati terhadap orang lain, bahkan hingga mengorbankan dirinya sendiri karena obsesi terhadap diri sendiri. Orang-orang dengan ciri-ciri seperti inilah yang dikenal sebagai narsisme.

Narasisme di Zaman Modern

Di media sosial, kita sering melihat jenis narsisme yang lebih halus. Mereka menggambarkan diri mereka sendiri sebagai pemeran utama atau "Main Cast" dalam cerita, seperti dalam film, game, atau karya sastra lainnya.

Mereka merasa bahwa mereka adalah tokoh utama dalam dunia dan bahwa hanya diri mereka yang penting. Mereka menganggap orang lain sebagai "NPC" (Non-Player Characters) seperti dalam permainan video, yang memiliki dialog dan perilaku yang terbatas, dan dianggap tidak relevan dalam cerita yang mereka buat.

Mereka merasa bahwa hanya diri mereka dan kisah hidup mereka yang relevan, sementara orang lain dianggap tidak penting.

Narsisme dapat muncul dalam berbagai tingkatan, di mana individu merasa lebih menarik secara fisik, lebih cerdas, dan lebih penting dibandingkan dengan orang lain.

Sumber: