Mengatur Uang yang Tidak Diajarkan di Sekolah, Bisa Mengubah Hidupmu!

Mengatur Uang yang Tidak Diajarkan di Sekolah, Bisa Mengubah Hidupmu!

Cara Mengatur Uang yang Tidak Diajarkan di Sekolah-Ilustrasi/Pixabay-

Menurut cerita ayah saya, pada zamannya, untuk naik pangkat terdapat dua cara. Pertama, dengan mencapai prestasi melalui perang, atau kedua, dengan memberi suap kepada komandan agar dapat ditempatkan di sekolah Bintara atau perwira.

Pada masa itu, korupsi dan nepotisme sangat kuat di lingkungan militer. Selain itu, dibutuhkan waktu 4-5 tahun untuk naik pangkat, dan itu pun tidak serta-merta.

Ayah saya memiliki tanggungan keluarga, sehingga opsi kedua menjadi hal yang tidak mungkin. Uang yang diperolehnya digunakan untuk keluarga, sehingga naik pangkat menjadi tantangan besar bagi ayah saya.

Ia sering terlibat dalam tugas perang, dan seiring berjalannya waktu, hal ini berdampak pada stabilitas mentalnya.

Ketidakstabilan ini juga berpengaruh pada masa kecil saya, di mana sering terjadi kekerasan pada anak-anak dari keluarga militer atau polisi karena ini telah menjadi bagian struktural di lingkungan aparat dengan pangkat rendah yang memiliki gaji minim dan tekanan mental yang besar.

Salah langkah sedikit saja, mereka diminta untuk terlibat dalam tugas perang atau dipindahkan tempat tugasnya.

Mengatur Keuangan untuk Masa Depan

Kesimpulannya, mungkin beberapa di antara kalian memiliki fisik yang kuat, namun seiring waktu pasti akan berdampak pada kesehatan mental kalian. Sekarang, mari kita kembali ke pembahasan jebakan uang. Jika kini kalian menyadari bahwa kalian terperangkap dalam jebakan uang, langkah pertama adalah segera mencari jalan keluar dengan memperbaiki hubungan kalian dengan uang.

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencatat semua pengeluaran Anda, mulai dari biaya sewa kos atau tempat tinggal, transportasi, makanan, kebutuhan, hiburan, dan lainnya. Intinya, Anda harus memahami diri Anda sendiri, pengeluaran, dan konsumsi Anda.

Setelah memahami hal ini, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran atau menetapkan target berapa banyak uang yang seharusnya dikeluarkan dalam sebulan. Setelah menetapkan anggaran, secara sistematis, Anda harus dapat memilah mana yang tidak penting dan menghapusnya dari pengeluaran Anda.

Uang sisa tersebut dapat Anda tabung atau investasikan. Misalnya, jika Anda belum siap untuk berbisnis, saya akan memberikan proyeksi untuk tujuh tahun ke depan, yaitu pada tahun 2030.

Bonus demografi Indonesia akan mencapai puncaknya, sehingga ekonomi akan menjadi semakin sulit. Jika Anda tidak bisa mengelola uang atau aset dari sekarang, maka pada tahun 2030, Anda akan kesulitan. Detailnya akan saya bahas lain waktu karena hari ini kita fokus belajar tentang uang terlebih dahulu.

Selanjutnya, saran tambahan dari kami adalah sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi atau membuka bisnis dari sisa uang Anda, Anda harus menyiapkan dana darurat terlebih dahulu. Siapkan untuk berjaga-jaga jika Anda di-PHK, sakit, atau menghadapi berbagai alasan darurat lainnya.

Anda harus dapat menyesuaikan gaya hidup Anda, mengurangi pengeluaran seefisien mungkin. Jangan hidup dengan gaya yang jauh di atas gaji Anda. Jika Anda hidup seperti itu, saya yakin dalam satu tahun saja Anda akan terjerat utang.

Namun, ini bukan berarti tidak boleh membeli mobil mahal, perhiasan, iPhone 15, dan barang mewah lainnya. Yang saya maksud adalah beli sesuai dengan standar gaji Anda, atau jika memang membeli yang di atas standar itu, pastikan Anda sudah menabung dari waktu yang lama, bukan dari gaji bulanan Anda.

BACA JUGA:Sri Mulyani Ingatkan Agar Pahami Angka serta Fondasi dalam Instrumen Investasi

Sumber: