Hamas Bantah Soal Klaim Israel Berhasil Lenyapkan 150 Sasaran di Bawah Tanah

Hamas Bantah Soal Klaim Israel Berhasil Lenyapkan 150 Sasaran di Bawah Tanah

Hamas Bantah Soal Klaim Serangan Darat Israel-Reuters-

RADAR JABAR - Tentara Israel mengklaim bahwa pada pihaknya berhasil menyerbu 150 sasaran bawah tanah di utara Jalur Gaza Sabtu 28 Oktober 2023.

Lokasi ini diblokade sepanjang malam, seiring perluasan operasi militer Israel di wilayah tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Israel menyebutkan bahwa anggota-anggota Hamas berhasil mereka lenyapkan.

Terowongan tempur, ruang tempur bawah tanah, dan infrastruktur lainnya juga ikut dihancurkan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (28/10).

Pernyataan tersebut justru bertolak belakang, Hamas mengatakan upaya Israel melakukan serangan darat 3 arah di Jalur Gaza gagal.

BACA JUGA:Menlu Israel Tolak Resolusi Genjatan Senjata di Jalur Gaza Sebelum Menang  

Anggota pimpinan Hamas di luar negeri, Ali Baraka mengatakan Israel menderita kerugian. Hal itu ia ungkapkan pada Al Mayadeen TV.

“Upaya invasi darat tiga arah ke Jalur Gaza gagal malam ini. Tentara (Israel) menderita kerugian besar,” kata Baraka, seperti dikutip dari RIA Novosti, Sabtu (28/10).

Baraka menyatakan bahwa Israel menggunakan helikopter untuk menyelamatkan orang yang terluka atau tewas dari zona konflik.

Pada hari Jumat, 27 Oktober 2023, pasukan Israel melanjutkan dan memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza.

Organisasi bantuan internasional melaporkan kehilangan kontak dengan staf mereka di Gaza setelah Israel mematikan akses internet dan komunikasi.

Sedikitnya 7.326 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel.

BACA JUGA:Israel Bombardir Rumah Sakit Indonesia, Ada 3 Bangunan Sekaligus

Berdasarkan data resmi, sekitar 70 persen dari jumlah warga Palestina yang meninggal adalah perempuan dan anak-anak.

Di sisi Israel, lebih dari 1.400 orang dilaporkan tewas. Hingga saat ini, sekitar 2,3 juta penduduk Gaza mengalami kekurangan pangan, air, dan obat-obatan karena serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel.

Sumber: