Korea Utara Belum Berikan Tanggapan Terkait Tentara Amerika di Korea Utara

Korea Utara Belum Berikan Tanggapan Terkait Tentara Amerika di Korea Utara

Tentara Korea Selatan berjaga selama tur media di Daerah Keamanan Bersama (JSA) di Zona Demiliterisasi (DMZ) di desa perbatasan Panmunjom di Paju, Korsel, pada 3 Maret 2023--JEON HEON-KYUN/Pool via REUTERS

RADAR JABAR - Korea Utara belum memberikan tanggapan kepada Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC) mengenai permintaan untuk mengonfirmasi keselamatan seorang prajurit Amerika Serikat sebagai tahanan negara tersebut. Hal ini diketahui melalui Matthew Miller yang merupakan juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pad Rabu (2/8).

Menurutnya, Pyongyang juga untuk saat ini belum bisa menanggapi permintaan konfirmasi yang berupa dari AS. Pernyataan tersebut muncul lantaran juru bicara Departemen Pertahanan AS telag mengatakan Korea Utara menanggapi permintaan UNC untuk mengonfirmasi keberadaan prajurit Travis King, yang diketahui telah melintasi perbatasan Korea ke Korea Utara pada 18 Juli kemarin.

"Saya kira... itu ada;ah panggilan ke Komando PBB di zona demiliterisasi yang terjadi dalam 48 jam terakhor"

"IItu bukan panggilan yang penting. Panggilan itu adalah panggilan pengakuan" lanjutnya "Itu tidak penting, dan karena itu tidak penting, kami tentu tidak menganggapnya sebagai kemajuan"

Setelah prajurit Amerika menyebrang ke Korea Utara pada pekan lalu, Matthew Miller menyebutkan Amerika memiliki"sejumlah saluran diplomatik" yang dapat digunakan melalukan komunikasi dengan Korea Utara.

"Pendekatan yang kami lakukan ke Korut melalui saluran diplomatik masih belum dijawab" ujar Miller melalui jumpa pers.

Selain itu, ia juga menyerukan Pyongyang agar menghentikan "upayanya untuk terus mengembangkan teknologi rudal balistik dan senjata nuklir" ketika ditanya menegani penarikan diri Korea Utara terhadap Perjanjan Nonproliferasi Nuklir (NPT) yang terjadi pada tahun 2003.

"Seperti yang telah kami jelaskan sejak awal pemerintahan ini, bahwa kami terbuka untuk melakukan pembicaraan. Kami akan menyambut perundingan dengan Korut tentang isu ini, tetapi mereka menolak untuk terlibat secara sungguh-sungguh dengan kami" ujarnya.

Sumber: antara