Penyebab Utama Penyakit Antraks pada Manusia dan Hewan yang Perlu Diwaspadai!
Anthrax, juga dikenal sebagai antraks, adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. --Sumber Gambar : Tangkap layar iStock.com
BACA JUGA:Rahasia Kecipir Rebus, Ampuh Cegah Penyakit Mematikan Ini
Anthrax gastrointestinal dapat terjadi melalui konsumsi daging yang terkontaminasi yang tidak dimasak dengan benar atau sayuran yang terkontaminasi spora anthrax. Anthrax inhalasi dapat terjadi melalui inhalasi spora anthrax.
Pencegahan Antraks
Pencegahan penularan antraks dapat dilakukan dengan cara melapor ke Dinas Peternakan setempat jika ada hewan yang bergejala, menghindari konsumsi daging hewan yang tertular, dan menghindari kontak dengan hewan, kulit, bulu, dan tulang hewan yang sakit atau terkontaminasi yang mengandung spora antraks.
Pengobatan Antraks di Indonesia
Pengobatan penyakit antraks akan lebih efektif dan maksimal jika dilakukan sesegera mungkin.
Dokter biasanya meresepkan beberapa jenis antibiotik untuk memaksimalkan efektivitas pengobatan antraks.
Sedangkan tingkat keberhasilan pengobatan biasanya tergantung pada usia, kondisi kesehatan pasien, dan luas area tubuh yang terinfeksi.
Kasus antraks sering terjadi pada awal tahun, bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.
Beberapa daerah di Indonesia melaporkan lebih banyak kasus antraks pada hewan dibandingkan pada manusia.
Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk mengenali gejala antraks pada ternaknya dan melaporkannya ke Dinas Peternakan setempat jika ada hewan yang menunjukkan gejala.
Kesimpulan
Antraks adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Penyakit ini dapat menyerang manusia maupun hewan, dan dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Antraks dibagi menjadi tiga jenis, yaitu antraks kulit, antraks gastrointestinal, dan antraks inhalasi.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Mengenai Penyakit SIFILIS : Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegaha
Pencegahan penularan antraks dapat dilakukan dengan cara melapor ke Dinas Peternakan setempat jika ada hewan yang bergejala, menghindari konsumsi daging hewan yang tertular, dan menghindari kontak dengan hewan, kulit, bulu, dan tulang hewan yang sakit atau terkontaminasi yang mengandung spora antraks.
Sumber: