Inilah 8 Keutamaan dalam Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Salah Satunya Mendistribusikan Keberkahan

Inilah 8 Keutamaan dalam Berkurban  di Hari Raya Idul Adha, Salah Satunya Mendistribusikan Keberkahan

Ilustrasi Berqurban--Freepik/fercostock

Radar Jabar - Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar umat Muslim yang dirayakan setiap tahunnya. Hari yang penuh makna ini selalu dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. 

Selain sebagai momen berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, Idul Adha juga menjadi saat yang tepat untuk melaksanakan ibadah berkurban. Berkurban memiliki keutamaan dan makna yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 8 keutamaan berkurban saat Idul Adha yang harus kita ketahui.

1. Ketaatan kepada Allah

Berkurban merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Allah memerintahkan umat-Nya untuk melaksanakan kurban sebagai bagian dari ibadah. Dengan melaksanakan perintah-Nya, kita menunjukkan kepatuhan dan ketaatan kita sebagai hamba-Nya.

BACA JUGA:28-30 Juni 2023 Diusulkan Cuti Bersama Idul Adha, Tunggu Persetujuan Jokowi

 

2. Mengikuti Teladan Nabi Ibrahim AS 

Keutamaan berkurban juga terkait dengan mengikuti teladan Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim adalah sosok yang sangat taat dan patuh kepada Allah. Ia rela mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sebagai tanda kesetiaan dan ketaatannya kepada Allah. Dalam peristiwa tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai tanda penghormatan dan rahmat-Nya. Dengan berkurban, kita mengikuti jejak kesalehan Nabi Ibrahim AS.

 

3. Ibadah yang Menebarkan Kasih Sayang 

Berkurban juga merupakan wujud ibadah yang menebarkan kasih sayang kepada sesama. Daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, termasuk kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa. Hal ini mencerminkan semangat saling berbagi dan peduli terhadap sesama sebagai bagian dari tali persaudaraan umat Islam.

 

4. Menyucikan Niat dan Mengikhlaskan Amal 

Dalam berkurban, niat yang tulus dan ikhlas sangat penting. Daging kurban bukanlah yang paling utama, melainkan niat dan keikhlasan hati yang mengiringi pelaksanaannya. Dengan menyucikan niat dan mengikhlaskan amal, kita mengharapkan pahala dan ridha Allah semata.

Sumber: