Kuningan Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Idul Adha untuk Stabilkan Harga dan Dukung Petani Lokal

Kuningan Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Idul Adha untuk Stabilkan Harga dan Dukung Petani Lokal

Pemkab Kuningan menggelar program GPM di desa rawan pangan di Kuningan, Jawa Barat, pada akhir April 2025. --ANTARA/HO-Pemkab Kuningan

RADAR JABAR - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengintensifkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga bahan pokok di wilayahnya. Program ini digelar di 10 desa yang dikategorikan rawan pangan mulai 14 hingga 27 Mei 2025.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa GPM merupakan bagian dari kebijakan pengendalian inflasi daerah, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idul Adha. Tujuannya adalah memberikan akses kepada masyarakat terhadap komoditas pangan dengan harga yang lebih terjangkau.

"Gerakan ini kami laksanakan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan strategis dengan harga terjangkau," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, masyarakat dapat membeli berbagai bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, telur ayam, cabai, bawang merah, dan daging ayam ras dengan harga yang lebih rendah dibanding harga pasar, yakni selisih sekitar Rp1.000 hingga Rp5.000 per item.

BACA JUGA:Pemkab Bogor Hadiri Pelatihan Platform Digital dan Peresmian Gedung Kwarcab Kabupaten Bogor

BACA JUGA:Hasil Musyawarah Masyarakat Terdampak Giat Tambang dengan Pemkab Bogor: Bangun Ruas Jalan Serentak

Selain membantu dari sisi konsumsi, program ini juga melibatkan kelompok tani dan pelaku UMKM lokal untuk memasarkan produk pertanian dan olahan pangan unggulan mereka.

"Dalam setiap pelaksanaannya, turut dihadirkan hasil pertanian dan olahan pangan dari kelompok tani dan pelaku usaha mikro setempat," katanya.

Wahyu menekankan bahwa keterlibatan petani dan pengusaha mikro dalam GPM bertujuan untuk mengangkat ekonomi lokal serta memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi daerah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan kegiatan GPM di desa masing-masing," ujarnya.

Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menambahkan bahwa GPM merupakan simbol nyata kehadiran pemerintah dalam memastikan ketenangan masyarakat menjelang hari besar keagamaan. Ia juga menilai bahwa program ini merupakan bagian dari transformasi sistem pangan lokal yang mendorong rasa kepemilikan masyarakat terhadap hasil pertanian daerahnya sendiri.

"Ketika kita membeli produk dari petani lokal, kita membangun ekonomi dari akar," ungkapnya.*

Sumber: antara