Erupsi Gunung Anak Krakatu Kembali Terjadi: Ketinggian Erupsi Sebesar 1,5 KM Ke Arah Tenggara

Erupsi Gunung Anak Krakatu Kembali Terjadi: Ketinggian Erupsi Sebesar 1,5 KM Ke Arah Tenggara

Erupsi Gunung Anak Krakatu Kembali Terjadi: Ketinggian Erupsi Sebesar 1,5 KM Kearah Tenggara-Pantauan dari PVMBG Terhadap Erupsi Gunung Anak Krakatau Pagi Tadi-Twitter @PVMBG

RADAR JABAR - Erupsi Gunung Anak Krakatau kembali melontarkan abu vulkanik pada pagi ini (19/6) tepatnya pada pukul 08.22 WIB. Gunung berapi yang berlokasi di Selat Sunda, dengan lokasi lengkapnya di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami erupsi setinggi 1,5 KM keaarah tenggara.

Hal ini dilaporkan langsung oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Erupsi setinggi 1,5 km melontarkan abu vulkanik kearah tenggara, namun tidak terdengar suara dentuman.

Terpantau juga bahwa kolom abu berwarna putih keabu-abuan dengan intensitas tebal condong yang mengarah kearah udara. Erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut terekam melalui sesimograf dengan amplitudo maksimum sebesar 70 milimeter dengan durasi kurang lebih selama 3 menit dua detik.

Untuk status dari Gunung Anak Krakatau sendiri telah memasuki level 3 (siaga) sejak 24 April lalu hingga saat ini. Agar tidak terdampak erupsi, warga disekitar gunung direkomendasikan untuk menghindari aktivitas di dekat kawah aktif gunung dalam radius 5 kilometer.

BACA JUGA:Erupsi Gunung Anak Krakatau: PVMBG Nyatakan Aktivitas Vulkano di Level III atau Siaga

Gunung Anak Krakatau sendiri merupakan gunung berapi yang lahir setelah meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang berdampak pada perubahan iklim di dunia. Tak hanya itu, Gunung Krakatau juga menyebabkan gelombang tsunami, serta menewaskan puluhan ribu jiwa pada tahun tersebut.

Terpantau kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 serta tumbuh hingga mencapai tinggi sebesar 157 di atas permukaan laut. Sama seperti pendahulunya, Gunung Anak Krakatau berlokasi di atas permukaan laut.

Erupsi Gunung Anak Krakatau sebelumnya terjadi pada tanggal 2 Februari 2022. 4 tahun sebelumnya, Gunung Anak Karakatau juga mengalami erupsi yang kuat hingga menimbulkan gelombang tsunami di wilayah Selat Sunda.

Wilayah yang terdampak saat itu yaitu Pulau Sumatera dan Pulau Jawa memberikan dampak yang sangat serius berupa kerusakan wilayah dan banyaknya korban jiwa. Tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau menghantam wilayah pesisir Provinsi Lampung, yang berada di Pulau Sumatera, serta Banten yang berada di Pulau Jawa.*

Sumber: