Kenali Gejala Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai dan Cara Pencegahannya
Demam berdarah adalah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegpti lalu ditulalrkan ke manusia. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropic.--Tangkapan Layar
RADAR JABAR- Demam berdarah adalah infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegpti lalu ditulalrkan ke manusia. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropic.
Di Indonesia sendiri, menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2013, tercatat sekitar 103.649 kasus demamberdarah, dengan angka kematian mencapai 754 orang.
Selain tingginya jumlah kasus, demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Gejala Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis. Pertama, demam berdarah dengue yang membuat kebocoran pembuluh darah. Lalu, demam dengue yang tidak membuat pembuluh darah bocor.
Gejala demam berdarah, antara lain:
- Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius
- Nyeri kepala berat
- Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
- Nyeri pada bagian belakang mata
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam kemerahan sekitarn2-5 hari setelah demam
Kebanyakan orang dengan demam berdarah dapat pulih dalam kurun waktu seminggu atau lebih.
Sementara, pada beberapa kasus, gelajanya memburuk dan bisa mengancam jiwa.
Kondisi inilah yang disebut demam dengue parah, atau demam berdarah tahap lanjut. Disebabkan pembuluh darah rusak dan bocor, serta jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) di aliran darah turun.
Berikut ini tanda peringatan demam berdarah yang parah:
- Sakit perut yang paprah
- Muntah terus menerus
- Pendarahan dari gusi atau hidung
- Darah dalam urine, tinja, atau muntahan
- Pendarahan di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
- Sulit bernafas atau nafas cepat
- Kelelahan atau lemas
- Lekas marah atau gelisah
Pengobatan Demam Berdarah
Hingga kini pengobatan spesifik untuk mengatasi demam berdarah belum ada. Langkah pengobatan dilakukan untuk mengatasi gejala yang muncul, serta mencegah infeksi virus semakin parah.
- Konsumsi oabt penurun panas untuk menurunkan demam.
- Konsumsi air putih dalam jumlah cukup untuk mencegar dehidrasi.
- Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
Jika pasien sudah sangat lemah dan tidak mampu mengkonsumsi air putih dalam jumlah banyak, biasanya dokter akan memberikan cairan tambahan lewat metode infus.
Pencegahan Demam Berdarah
Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu :
- Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu
- Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu
- Menutup rapat tempat penampungan air
- Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
- Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah
- Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah
- Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
- Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian
- Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.
Sumber: