Putus Kerja Sama Dengan Kanye West, Adidas Potensi Rugi 20 T
Adidas alami kerugian pasca pemutusan kerja sama dengan rapper asal Amerika, Kanye West, melalui penurunan angka penjualan produk kolaborasi Yeezy.--gettyimages.com
RADARJABAR.ID, BANDUNG - Adidas lakukan pemutusan kontrak kerja sama dengan salah satu bintang rapper terkenal asal Amerika, Kanye West. Pasca alami kerugian besar dalam penjualan produk seri Yeezy pada Oktober, 2022 lalu.
Pemutusan kontrak tersebut dilatar belakangi oleh kebijakan Adidas dalam merespon sikap Ye melalui pernyataannya yang dinilai anti-semit, dan menyebabkan kontroversi di kalangan warganet saat itu.
Buntut dari peristiwa tersebut, Adidas mengalami penurunan tingkat penjualan yang cukup drastis, khususnya produk hasil kolaborasinya bersama Ye (Yeezy), dan berpotensi alami kerugian sebesar 1,2 miliar euro atau Rp20 triliun.
Mengetahui kerugian tersebut, Adidas akan berupaya mengembalikan kondisi atas kerugian yang dialami di tahun ini, melalui sebuah transisi dengan membangun basis di tahun mendatang.
"Kita perlu mengurangi persediaan dan menurunkan diskon. Kita bisa mulai membangun bisnis yang menguntungkan lagi pada tahun 2024," ungkap Bjorn Gulden selaku CEO Adidas, dilansir dari cnbcindonesia.com, Selasa, 5 Mei 2023.
Selain itu, The Three Stripes sempat dinilai gagal oleh para investor dalam lakukan pencegahan terkait kerugiannya melalui laporan tahunan di tahun 2018.
Isu yang beredar, Adidas tidak mempertimbangkan terlebih dahulu potensi kerugian yang akan terjadi bagi para pemegang saham melalui program kerjasamanya bersama Ye. Selain itu, pihaknya juga dinilai acuh terhadap ulah Ye ketika dirinya melontarkan pernyataan anti-semit di depan salah satu pekerja Adidas.
BACA JUGA: TikTok Viral! Aplikasi Kalkulator Penghitung Jadian, Tingkatkan Rasa Penasaran Bagi Para Sejoli
Namun Adidas turut merespon terhadap pernyataan tersebut dengan bantahan, seperti yang diungkapkan oleh Claudia Lange selaku Vice President of External Communitation di Adidas kepada awak media.
"Kami menolak klaim yang tidak berdasar ini dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan diri dari klaim tersebut," ujarnya seperti dilansir oleh kompas.com, Selasa, 5 Mei 2023.
Perhitungan dampak kerugian yang dialami Adidas berdasarkan penurunan angka penjualan produk Yeezy dapat dilihat melalui jumlah laba operasional. Jika pihaknya gagal dalam penjualan Yeezy, laba operasional akan turun sekira 500 juta euro.
Adidas juga harus mengeluarkan bajet proyeksi sebesar 200 juta euro untuk mengubur stok Yeezy. Di tahun ini perkiraan total jumlah kerugiaan yang dialami oleh Adidas dapat mencapai 700 juta euro.***
Sumber: