Pererat Sinergi Dengan Insan Media, BPJS Kesehatan Gelar Temu Media 'Surabi JKN' di Bandung

Pererat Sinergi Dengan Insan Media, BPJS Kesehatan Gelar Temu Media 'Surabi JKN' di Bandung --(Sumber Gambar: https://jamkesnews.bpjs-kesehatan.go.id)
RADAR JABAR- BPJS Kesehatan kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun hubungan erat dengan media lokal Kota Bandung melalui kegiatan temu media bertajuk ’SURABI JKN: Silaturahmi dan Edukasi Bersama Insan media Bandung’, yang digelar pada Senin (23/6).
Kegiatan ini menjadi momen strategis untuk memperkuat sinergi, sekaligus memperluas penyebaran informasi terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada masyarakat Kota Bandung.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Greisthy E.L. Borotoding dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran aktif media dalam menyampaikan informasi seputar Program JKN secara luas dan berimbang kepada publik.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk rekan-rekan media di Kota Bandung. Berkat dukungan teman-teman jurnalis, pesan-pesan penting terkait JKN dapat tersampaikan dengan cepat, tepat, dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat,” ungkap Greisthy.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan media telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam mengawal keberlangsungan program JKN. Terlebih, menurutnya, kepercayaan publik terhadap JKN sangat bergantung pada akses terhadap informasi yang benar dan mudah dipahami.
BACA JUGA:Status JKN Non-Aktif? Ini Solusi dari BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan di Kota Bandung
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Bandung Perkuat Transformasi Digital FKRTL Lewat Sosialisasi dan Evaluasi Bridging
“Kami percaya bahwa edukasi kepada masyarakat tidak bisa dilakukan sendirian. Saya berharap sinergi dan keharmonisan yang sudah berjalan baik selama ini dapat terus dipertahankan, karena penting bagi masyarakat untuk mengetahui informasi yang faktual dan akurat tentang Program JKN,” sambungnya.
Lebih lanjut, Greisthy mengungkapkan bahwa hingga saat ini, cakupan kepesertaan JKN di Kota Bandung telah mencapai 99,98%. Artinya, hampir seluruh penduduk ber-KTP Kota Bandung telah terdaftar dalam program ini. Atas capaian ini, Kota Bandung pun berhasil meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) kategori utama, sebagai bentuk pengakuan cakupan kepesertaan yang sangat tinggi.
“Predikat yang kita raih saat ini tentu tercipta berkat kerjasama lintas sektor di Kota Bandung, termasuk peran dari rekan-rekan media semua. Capaian ini dapat diraih bukan semata-mata hanya usaha dari BPJS Kesehatan, tidak, namun juga berkat dukungan yang kuat dan sangat baik dari Pemerintah Kota Bandung dan rekan-rekan media yang terus menyebarluaskan berita positif mengenai Program JKN ini kepada masyarakat,” tegasnya.
Meski demikian, ia juga menyoroti adanya tantangan yang perlu dihadapi, yakni terkait tingkat keaktifan peserta yang saat ini diperkirakan berada di angka sekitar 79%. Gap ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami pentingnya status aktif dalam kepesertaan JKN.
“Sejauh ini kami masih menemui gap atau jarak antara tingkat cakupan peserta dan status keaktifan kepesertaanya. Ini membuktikan masih ada masyarakat yang belum aware tentang pentingnya status aktif sebagai peserta JKN. Kami terus mendorong masyarakat untuk rutin memeriksa status keaktifan mereka. Jangan sampai baru menyadari status tidak aktif ketika membutuhkan layanan kesehatan dan tidak dapat digunakan. Jika ada kendala, peserta bisa langsung menghubungi faskes terdekat atau datang ke kantor BPJS Kesehatan,” tegas Greisthy.
Sumber: