Kasus Kanker Serviks Tinggi, Masyarakat Didorong Revaksinasi HPV

Kasus Kanker Serviks Tinggi, Masyarakat Didorong Revaksinasi HPV

Kasus Kanker Serviks Tinggi, Masyarakat Didorong Revaksinasi HPV--Istimewa

“Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan revaksinasi HPV yaitu dengan vaksinasi HPV terbaru yang dapat melindungi dari 9 tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58 yang paling sering ditemukan di Indonesia. Masyarakat bisa memulai dengan berdiskusi dengan tenaga kesehatan untuk mendapat info yang lebih mendalam dan menyeluruh dalam kaitannya dengan vaksinasi ini,” tutur dr. Anshari.

Saat ini, lanjut dr. Anshari menambahkan, sudah tersedia pilihan vaksin HPV yang memiliki cakupan proteksi yang lebih luas hingga sembilan tipe HPV yang memungkinkan perlindungan lebih komprehensif terhadap subtipe yang paling umum menjadi penyebab kanker leher rahim. 

BACA JUGA:Aprindo Boyong Kain Ibu untuk Angkat Identitas Etnik Nusantara di Asia Fashion Show 2025

BACA JUGA:Guru hingga Pelajar Ungkap Hal Ini Usai Kunjungi Wisata Juang Korps Brimob Polri di Cikeas

Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan, pihaknya mendorong masyarakat mengambil langkah untuk mencegah infeksi HPV dengan vaksinasi HPV sesuai rekomendasi PAPDI.

“Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya, revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi¹¹ yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas. Vaksinasi HPV terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap beberapa jenis HPV penyebab kanker leher rahim seperti HPV tipe 52 dan HPV tipe 58,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, mengatakan, PAPDI berkomitmen penuh mendukung eliminasi penyakit terkait HPV di Indonesia lewat berbagai upaya sistematis.

“Kami aktif mendorong peningkatan kesadaran di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pencegahan penyakit akibat infeksi HPV seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital," ujarnya.

Menurut dr. Eka, Salah satu langkah nyata adalah dengan melakukan sosialisasi pembaruan kalender vaksinasi dewasa khususnya pada jadwal vaksinasi HPV untuk dewasa. 

"Kami berharap hal ini dapat menjadi sarana bagi para tenaga kesehatan untuk secara proaktif berdiskusi dengan pasien guna meningkatkan angka vaksinasi dewasa. Revaksinasi HPV dengan vaksinasi generasi terbaru merupakan upaya penting yang bisa ditambahkan dalam kalender vaksinasi dewasa. Diskusikan dengan dokter untuk rekomendasi vaksinasi yang memberikan perlindungan lebih luas,” paparnya.

MSD Indonesia Representative, George Stylianou mengatakan, pihaknya berharap, melalui edukasi ini, masyarakat tergugah untuk mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi, sehingga dapat terlindung dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

“Kami terus berkomitmen mendukung kolaborasi strategis dengan dokter dan asosiasi medis untuk menghadirkan vaksin HPV yang sesuai dengan kebutuhan populasi Indonesia,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan yang efektif, masyarakat diharapkan berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan saran pencegahan yang tepat. Apabila belum menerima vaksinasi HPV lengkap atau memiliki riwayat medis tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan guna mendapatkan informasi dan rekomendasi yang sesuai. (*)

Sumber: