WALHI Jawa Barat Sebut 25 Hektare Lahan di Kawasan Puncak Bogor Hilang Akibat Alih Fungsi Lahan

WALHI Jawa Barat Sebut 25 Hektare Lahan di Kawasan Puncak Bogor Hilang Akibat Alih Fungsi Lahan

Foto ilustrasi WALHI Jawa Barat Sebut 25 Hektare Lahan di Kawasan Puncak Bogor Hilang--Tangkapan layar via Yayasan Pusaka Bentala Rakyat.

Kemudian, berdasarkan laporan dari pihak pemerintah, per maret 2025. Tercatat alih fungsi lahan di hulu Ciliwung menembus 2000 Hektare.

 

"Dan laporan dari klhk juga, per maret 2025, mencatat alihfungsi lahan di hulu Ciliwung sudah menembus 2.000 hektare dan lahan sangat kritis di kawasan puncak sudah mencapai 4.600 Hektare di 2018," lanjutnya.

 

Menurutnya, WALHI Jawa Barat menemukan laju alih fungsi lahan sejak tahun 2000-an meningkat tajam menjadi perumahan hingga kebun komersil. 

 

"Kami juga menemukan laju alihfungsi lahan sejak 2000-an, ini meningkat tajam menjadi perumahan, villa, resort, dan kebun komersil seperti teh privat, sayuran, dan sebagainya," ucap Hannah.

 

Singkatnya, dalam kurun waktu 2005 hingga 2020, lahan yang terbangun di kawasan puncak meningkat lebih dari 300 persen.

 

Dia menilai, kawasan sempadan sungai dan mata air paling banyak mengalami kerusakan karena pembangunan tanpa izin.

 

"Intinya dalam kurun waktu 2005 sampai 2020 lahan terbangun di kawasan puncak meningkat lebih dari 300 persen, dan kawasan sempadan sungai dan mata air paling banyak mengalami kerusakan karena pembangunan tanpa izin." Pungkasnya.

Sumber: