Puluhan Tahun Warga Desa Karanganyar Bandung Barat Terisolasi oleh Waduk Saguling

Puluhan Tahun Warga Desa Karanganyar Bandung Barat Terisolasi oleh Waduk Saguling

Warga Desa Karanganyar, Kecamatan Cililin, KBB harus bertaruh nyawa dengan menyeberangi Waduk Saguling menggunakan rakit. Jumat (13/6).-Suwitno-Jabar Ekspres

Nurjaman (47) bercerita bahwa setiap hari dirinya harus menunggu untuk menggunakan rakit saat akan berkebun dan mengantar anak sekolah.

 

BACA JUGA:Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel, Wali Kota Cimahi Bakal Ikuti Arahan Pusat

 

”Saya punya kebun jagung di seberang (Waduk Saguling), biasanya rakit digunakan bergantian sehingga terpaksa harus nunggu kalau rakit sedang digunakan warga lain. Apalagi sejak rakit milik desa rusak, tak jarang saya menunggu lama,” keluh warga Dusun 02 itu.

 

Tak hanya soal waktu dan biaya, Nurjaman juga mengeluhkan risiko keselamatan saat menyeberangi waduk. Apalagi saat hujan atau cuaca buruk atau saat air pasang. Ditambah kondisi rakit yang tak layak.

 

”Memang kadang membuat warga cemas saat menyeberang. Dulu pernah ada yang tenggelam. Jadi sebenarnya saya takut setiap kali nyebrang,” terangnya.

 

”Tapi daripada muter jalan lain, aksesnya cukup jauh hingga 30 menit sampai satu jam,” lanjutnya.

 

Meski jarak antar dusun hanya sekitar 120 meter, namun karena tidak ada jembatan, warga yang tak bisa menyeberang dengan rakit harus memutar sejauh 20 kilometer melewati Kecamatan Cipongkor.

 

BACA JUGA:Pendaftaran Hari Ketiga SPMB Tahap 1 Berjalan Kondusif & Lancar

Sumber: