Melalui Olahraga Tradisional, SMAN 1 Cisarua KBB Realisasikan Mimpi Kombel PSP Bagi Guru

Melalui Olahraga Tradisional, SMAN 1 Cisarua KBB Realisasikan Mimpi Kombel PSP Bagi Guru

SMAN 1 Cisarua KBB Realisasikan Mimpi Kombel PSP Bagi Guru.--Yusuf/Radar Jabar

Dang Iyun menyebut, dalam kegiatan ini diberi waktu untuk sesi tanya jawab dengan guru. Dimana seorang guru Bu Nenden bertanya tentang hubungan antara seni budaya, prakarya dan penjas.

Ia menyampaikan jawaban dari pemateri cukup jelas, dengan ilustrasi yang sangat bisa dipahami oleh peserta dari berbagai latar belakang keilmuan yang berbeda. Dimana, produk yang dimunculkan adalah permainan tradisional. 

Alat yang digunakan untuk permainan itu, paparnya, merupakan hasil dari prakarya, corak dan motif dari alat yang digunakan adalah produk seni budaya, sedang gerakan yang dilakukan adalah Penjas.

Untuk nada dari syair yang dimainkan atau irama dari gerakan, lanjutnya, merupakan produk seni musik. 

"Mungkin seperti itulah sekilas pemahaman tentang kolaborasi materi kombel PSP ini," jelasnya.

Menurutnya, pada dasarnya tujuan utama kombel ini secara umum adalah untuk membuka pola pikir kita sebagai guru, menularkan ilmu pada guru yang lain dengan diawali dari mimpi lalu berusaha mewujudkan mimpi itu dengan membuat strategi, apa yang bisa dilakukan untuk mewujudkan mimpi, dilanjutkan dengan membuat program yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, mulailah dengan berimajinasi untuk merealisasikan mimpi.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Kombes PSP, Tini Nurhatini menambahkan, kegiatan ini mengambil tema membuka tirai eksistensi dan esensi dalam pembelajaran penjas, seni budaya dan prakarya melalui olahraga tradisional.

Kombel, paparnya, awalnya dipelopori oleh Indri Herdiman pada tahun yang lalu dengan tujuan untuk memperbaiki raport pendidikan yang kurang dalam nilai kualitas pembelajar. 

"Akhirnya kombel ini menjadi tempat berbagi ilmu untuk guru-guru SMAN 1 Cisarua dan menjadi kebutuhan dan selanjutnya menjadi kegiatan yang dinantikan setiap bulannya," ujarnya.

"Kegiatan ini menggunakan dana dari kami sendiri tetapi tidak di patok harus berapa nominal yang dikeluarkan lebih kepada kegiatan berbagi kami. Contohnya untuk konsumsi ini, kita ngak beli. Kita bawa yang ada dirumah kita masing-masing. Ada yang dirumahnya nanam jagung ya nyumbang jagung. Ada yang dirumahnya nanam talas. Bawa talas. Ini ubi juga semuanya bawa kita dari rumah" terangnya.

Lebih lanjut Tini Nurhatini menambahkan tentang pengadaan door prize ini, dimana hadiah ini dibawa dari rumah masing-masing.

"Untuk door prize, kita bawa yang ada di rumah. Barang yang masih baru tetapi belum sempat kita gunakan kita berikan sebagai door prize" bebernya.

Sedangkan untuk alat-alat praktek dilapangan seperti sumpitan dan bakiak ini kita bawa koleksi pribadi dari guru bidang study, kebetulan kami dirumah memiliki koleksi sendiri.

"Sedangkan tempat,  soundsistem serta  perlengkapan kegiatan lainnya di fasilitasi sekolah. Kami sebagai panitia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada sekolah yang sangat mensuport kegiatan Kombel ini," imbuhnya.

Kombel PSP, kata ia, adalah kombel kelima yang telah melaksanakan kegiatan. Dimana, kegiatan ini secara rutin dilaksanakan sebulan sekali dengan mata pelajaran yang berbeda. 

Sumber: