Klaim Punya Bukti Kepemilikan Sah, Ribuan Warga Tolak Eksekusi Lahan di Cicalengka Bandung

Ribuan Warga Tolak Eksekusi Lahan di Cicalengka Bandung--
RADAR JABAR - Ribuan warga dari Kampung Simpen, khususnya RT 01 dan RT 05 RW 05, berkumpul di Kantor Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Selasa 15 April 2025.
Mereka menolak rencana eksekusi lahan yang akan dilakukan oleh Pengadilan Negeri Bale Bandung (PNBB) di Desa Tenjolaya.
Sebanyak 83 kepala keluarga atau lebih dari 200 jiwa terancam tergusur akibat sengketa lahan yang kini dimenangkan oleh pihak keluarga Oce Rumnasih dan H. Mansur.
Berdasarkan keputusan pengadilan, lahan yang ditempati warga sejak lama itu akan dieksekusi.
Warga menilai proses hukum yang berlangsung tidak adil dan mereka mengaku memiliki bukti kepemilikan yang sah.
Dalam aksi protes tersebut, sejumlah spanduk penolakan dipasang di berbagai sudut kantor desa. Mereka juga melakukan orasi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
BACA JUGA:Polres Garut Selidiki Dugaan Pelecehan oleh Oknum Dokter Kandungan
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Gelontorkan Rp17,3 Miliar untuk Memperbaiki Ruas Jalan Prioritas
"Saya yakin seribu persen bahwa bukti yang kami miliki valid. Ada tambahan angka dalam dokumen mereka yang membuat datanya tidak valid," kata Wahyu Sobirin, salah seorang warga yang turut berorasi.
Sebelumnya, kasus sengketa ini sempat viral di media sosial, khususnya setelah seorang warga lanjut usia bernama Jubaedah (80) mengirimkan permohonan bantuan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Ia meminta agar rumah yang telah ditinggalinya selama puluhan tahun tersebut tidak digusur.
Jubaedah dan warga lainnya meyakini bahwa lahan yang ditempati adalah milik sah mereka. Namun, klaim atas tanah tersebut juga datang dari pihak keluarga Oce Rumnasih dan H. Mansur yang menggugat kepemilikan lahan ke pengadilan.
Setelah melewati proses hukum yang panjang, pengadilan memenangkan gugatan dari pihak keluarga Oce Rumnasih dan H. Mansur serta memerintahkan eksekusi lahan.
Sumber: