PERJUANGAN YANG TIADA AKHIR

PERJUANGAN YANG TIADA AKHIR

Raisya Amelia Anggraena, siswi kelas 12 IPA 1 SMAN 1 Banjaran--

RADAR JABAR - Perjuangan yang tiada akhir ini bukan tentang berjuang untuk meraih kesuksesan atau menggapai sebuah cita-cita. Namun, perjuangan yang dilakukan adalah berjuang untuk bertahan melawan sebuah penyakit yang ada di dalam tubuh. Semua orang pasti memiliki sebuah penyakit dalam tubuhnya. Tapi bagaimana jika penyakit itu ada seumur hidup? Terkadang perasaan cemas dan takut selalu hadir, misalnya takut jika hidupnya tidak akan lama dan harus mengubur semua mimpi yang ada. 

Penyakit yang ada di dalam tubuh tidak luput karena kesalahan diri sendiri yang tidak menjaga kesehatan, salah satunya adalah saya. “Penyakitan” adalah sebuah kata yang sering saya dengar, kata itu keluar dari mulut orang yang ada di sekitar saya. Ketika saya mendengar kata tersebut, perasaan saya sangat terluka karena saya sendiri tidak ingin memiliki penyakit seumur hidup. Gastritis Erosif adalah nama penyakit yang ada dalam tubuh saya, atau biasa disebut juga sebagai pendarahan lambung. 

Gastritis erosif adalah erosi mukosa lambung yang disebabkan oleh kerusakan pada pertahanan mukosa. Gastritis ini biasanya akut, ditandai dengan pendarahan, tetapi bisa juga subakut atau kronis dengan sedikit atau tanpa gejala. Gastritis menjadi salah satu masalah kesehatan saluran cerna yang paling umum terjadi pada semuau usia, mulai dari remaja hingg orang tua. Gejala yang berhubungan dengan gastritis berupa ketidaknyamanan perut, gas, sakit kepala, mual (Puri dan Suyanto, 2012). 

Gastritis dapat terjadi karena kebiasaan makan yang tidak teratur, penggunaan obat penghilang rasa sakit jang panjang, mengonsumsi kopi, stress fisik dan mental, penyakit autoimun, penyakit kronis, penyakit refluks empedu, infeksi bakteri penyakit lain seperti HIV, ini merupakan gaya hidup yang tidak sehat (Sumiharti, H. L., & Kristiana, 2013). Pola makan yang tidak teratur akan mengakibatkan lambung menjadi lebih sensitif pad apeningkatan asam lambung.  

BACA JUGA:GAME ONLINE SEBAGAI PELARIAN

BACA JUGA:TEKNOLOGI: MEMBANTU ATAU MERUSAK KREATIVITAS?

Faktor yang terkait pola makan, misalnya ketidakteraturan atau frekuensi makan yang tidak sesuai, misalnya tidak makan apapun dalam waktu yang relatif lama, makan berlebihan, makan terlalu cepat, makan makanan banyak bumbu serta makanan yang terinfeksi Helicobacter pylori yang mengakibatkan tingginya kejadian gastritis karena kadar asam dilambung yang tinggi menyebabkan lambung terkikis sehingga menimbulkan tukak (Sari Mahaji Putri et al., 2010).

Selain pola makan, stress menjadi salah satu fakor yang mengakibatkan terjadinya gastritis. Pada saat tubuh mengalami stress maka menyebabkan perubahan hormonal tubuh. Perubahan hormonal pada tubuh akan meningkatkan produksi asam lambung dalam jumlah berlebihan. Kadar asam lambung menumpuk di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan terkikisnya dinding lambung sehingga menimbulkan perih, nyeri, dan kembung yang merupakan gejala dari gastritis (Utami dan Kartika, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Andi dan Hasna (2014) mengatakan bahwa sebanyak 60,5% terjadinya gastritis disebabkan oleh stress. Hal ini sesuai dengan penelitian Endah (2020) faktor stres sangat memengaruhi kejadian gastritis berulang sebanyak 88,9% (Purbaningsih, E. S, 2020). Hal seperti ini bisa dicegah dengan cara mengatur pola makan dan mengatur pola pikir. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gastritis ini, misalnya dengan mengatur pola makan, mengurangi konsumsi kopi, mengonsumsi buah dan sayur, serta mengurangi makanan berbumbu. Pada saat ini banyak sekali remaja yang mengalami gannguan pada saluran cerna, karena mereka sering mengonsumsi makanan cepat saji, makanan dengan bumbu yang berlebihan seperti seblak. 

Jika anda sudah mengalami penyakit ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati dan meredakan rasa nyeri yang anda alami. Ada beberapa bahan alami yang dapat dijadikan sebagai obat, misalnya lidah buaya karena memiliki kandungan Aloctin A dan Aloctin B yang mampu menghambat sekresi asam lambung. Daun kemangi juga bisa digunakan sebagai obat herbal karena mengandung flavonoid, fenolik, dan saponin dapat meningkatkan proses penyembuhan pada gastritis. 

Untuk anda yang sedang menderita penyakit gastritis seperti saya, memang bukan hal yang mudah untuk menjalani setiap harinya, tapi harus anda ingat bahwa banyak sekali mimpi yang harus anda wujudkan dan anda harus sehat. Selain mengatur pola makan, anda juga harus mengelola stres. Kesehatan kita tergantung pada apa yang kita lakukan terhadap tubuh kita sendiri. Sehat itu mahal, jadi kita harus terus menjaganya, masalah hidup atau mati serahkanlah semua pada tuhan. 

 

Penulis adalah siswi kelas 12 IPA 1 SMAN 1 Banjaran

Raisya Amelia Anggraena 

Sumber: