Gencatan Senjata di Gaza Resmi Dimulai, Indonesia Serukan Dukungan untuk Palestina
Indonesia Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Palestina.--Antaranews.com
Lebih jauh lagi, Indonesia menegaskan bahwa perdamaian sejati dan berkelanjutan di Palestina tidak akan tercapai tanpa penghentian penuh penjajahan oleh Israel. Perdamaian yang hakiki memerlukan jaminan pendirian negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan berdampingan dengan Israel sesuai prinsip solusi dua negara.
Prinsip ini harus didasarkan pada kesepakatan internasional yang telah diakui secara luas. Pendekatan ini dipandang sebagai jalan utama untuk menciptakan stabilitas di kawasan Timur Tengah secara menyeluruh.
Kemajuan terbaru terkait situasi di Jalur Gaza datang dari pengumuman tercapainya gencatan senjata. Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan gencatan senjata tersebut di Doha pada Rabu (15/1).
Kesepakatan ini diharapkan mampu mengakhiri agresi dan genosida yang telah meluluhlantakkan Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata ini mencakup beberapa poin penting dan direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama akan dimulai pada Minggu (19/1). Poin-poin utama dalam kesepakatan tersebut meliputi pembebasan sandera serta pertukaran tahanan antara kedua pihak.
Selain itu, ada komitmen untuk menghentikan pertempuran yang sedang berlangsung, menjamin keamanan bagi Israel, serta memastikan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar dapat masuk dengan lancar ke wilayah Gaza.
Proses mediasi yang melahirkan kesepakatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Ketiga negara ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi dialog antara pihak-pihak terkait.
Mediasi ini juga mencakup rencana jangka panjang yang melibatkan dialog mengenai pemerintahan masa depan di Jalur Gaza. Selain itu, terdapat komitmen untuk melakukan pembangunan kembali wilayah Gaza, yang menjadi bagian integral dari pemulihan kehidupan masyarakat Palestina.
Sumber: