Hadiri Giat Forum Rumah Alifa di Pacet, Ini Harapan Bupati Bandung Kang DS

Hadiri Giat Forum Rumah Alifa di Pacet, Ini Harapan Bupati Bandung Kang DS

Foto: Diskominfo Kabupaten Bandung--

"Untuk itu saya tugaskan ke Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) untuk bisa merencanakan, terutama di pusat-pusat perkotaan dan juga dilengkapi toilet. Kita akan sesuaikan karena ini merupakan visi misi lima tahun yang akan datang," ujarnya.

Pihaknya berharap ada rumah singgah di setiap daerah perkantoran. Untuk itu, dalam hal pemenuhan dan melaksanakan serta implementasi dari UU No 8 tahun 2016, bahwa Pemkab Bandung siap untuk menyesuaikan dan siap untuk menganggarkan bagi kebutuhan disabilitas di Kabupaten Bandung.

Kang DS pun turut menyalurkan bantuan kepada Rumah Alifa tersebut. Ia juga mengajak kepada kepala dinas, camat dan kepala desa untuk memberikan sedekah untuk keberlangsungan Rumah Alifa tersebut.

Selain itu, Kang DS juga berharap pendirian SLB (Sekolah Luar Biasa) di lingkungan Rumah Alifa tersebut segera terwujud. 

Karena Rumah Alifa ini bukan hanya di tingkat Kecamatan Pacet saja, tapi ini bisa menjadi pilot project dan termasuk menjadi pusat se-Kabupaten Bandung. 

"Saya mengingatkan kepada Pak Kadis Sosial, sesuai dengan rapat koordinasi dan evaluasi kemarin, bahwa ada lima hal yang harus dipersiapkan. Pertama meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang profesional dan paham tentang digitalisasi. Kedua big data. Big data ini penting," tuturnya.

Ketiga, kata ia, kajian atau riset and development. "Kira-kira apa yang kita dorong, dalam suatu intervensi anggaran," katanya. 

Keempat, katanya, dalam menghadapi Indonesia Emas 2045 itu institusi yang kuat, yaitu melalui pembentukan karakter dan akhlak. Mulai siswa TK, SD dan SMP ada tiga muatan lokal di sekolah, yaitu pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa Sunda dan juga pendidikan mengaji dan menghafal Al-Qur'an.

"Alhamdulillah, setelah guru ngaji datang ke sekolah, dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun, ini membuktikan bahwa anak-anak kita yang sekolah TK, SD, dan SMP yang semula 15 persen yang bisa baca tulis Al-Qur'an, saat ini  sudah mencapai 80 persen sudah bisa baca Al-Qur'an," imbuhnya.

Kelima, dijelaskan pengelolaan keuangan yang baik. Dalam pengelolaan keuangan itu, siapapun yang menerima hibah jangan sampai mengabaikan pertangungjawaban. 

"Karena ini akan berpengaruh pada penilaian kinerja dan pertangungjawaban," pungkas Kang DS.*** (ysp)

Sumber: