42 Hewan Ternak di Karawang Terkena PMK, 5 Mati dalam Sebulan, Vaksinasi Dipercepat
Dokter hewan memberikan suntikan vaksin kepada ternak sapi. --ANTARA/Ampelsa/dok
RADAR JABAR - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak 42 hewan ternak terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) selama satu bulan terakhir, dengan lima di antaranya mati.
Kepala DPKP Karawang, Rohman, menjelaskan bahwa kasus PMK terjadi sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.
"Dalam rentang waktu Desember 2024 sampai Januari 2025 ada 42 hewan ternak yang terkena PMK, bahkan 5 ekor yang mati karena kasus PMK," ujarnya, pada Rabu (8/1).
Virus penyebab PMK, yaitu virus RNA dari genus Apthovirus, menyerang jaringan sel pada hewan yang terinfeksi, menyebabkan penurunan produksi daging dan susu, serta risiko kematian pada ternak muda.
BACA JUGA:Dispora Kabupaten Bogor Habiskan Rp 40 Miliar untuk Bangun Tenis Indoor di Kawasan Pakansari
BACA JUGA:Pemkab Bogor Mulai Bahas Rencana Kenaikan Dana Samisade
"Virus ini bisa sangat melemahkan hewan ternak yang terserang, sehingga hewan ternak itu akan kehilangan produksi daging dan susu. Selain itu pada hewan ternak yang masih berumur muda, PMK ini bisa berakibat kematian," ujarnya.
Gejala PMK meliputi pincang akibat luka pada kuku, luka di area mulut atau gusi, dan penurunan kondisi fisik secara drastis. Dalam kasus parah, virus ini dapat merusak organ vital seperti paru-paru, usus, dan hati dalam waktu kurang dari seminggu.
Sebagai respons, DPKP Karawang segera melaksanakan program vaksinasi dengan menyiapkan 500 dosis vaksin PMK. vaksinasi dilakukan secara bertahap di 10 wilayah, termasuk Kecamatan Karawang Barat, Klari, Telukjambe Timur, dan Telukjambe Barat. Hingga saat ini, sebanyak 137 hewan telah divaksinasi.
"Kami sudah menyiapkan 500 dosis vaksin PMK untuk hewan ternak, seperti sapi. Vaksinasi ini sudah mulai dilakukan dari kemarin, jumlah sementara hewan ternak yang sudah diberikan vaksinasi ada 137 ekor," ujarnya.
BACA JUGA:Begini Cara Bertahan Hidup Keluarga Penyandang Mikrosefalus di Desa Leuwinutug
BACA JUGA:Janji Manis Asesmen, Bantuan Bocah Mikrosefalus di Dekat Kediaman Prabowo Tak Kunjung Datang
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Peternakan DPKP Karawang, Nani Dwi Astuti, menegaskan bahwa vaksinasi akan dilakukan secepat mungkin, tetapi tetap memperhatikan kondisi kesehatan ternak. Hewan yang divaksin harus dalam kondisi sehat untuk memastikan efektivitas vaksin.
"Insya Allah, vaksinasi bisa selesai dengan secepatnya. Karena kami tetap harus melihat kondisi ternaknya terlebih dahulu, hewan ternak yang akan diberikan vaksin harus dalam kondisi yang sehat," katanya.
Sumber: antara